INIPASTI.COM, POL POT adalah orang yang begitu hina sehingga seandainya Hitler Mengadakan pesta untuk tokoh-tokoh diktator dunia, dia tidak akan mengundang Pol Pot. Meski demikian, Pol Pot tentu saja tidak bisa hadir karena dia diganjar hukuman seumur hidup sebagai tahanan rumah.
Pada masa pemerintahannya (di Kamboja) 1,7 juta rakyat mati kelaparan akibat kebijakan biadab yang dia terapkan, namun tetap saja pemerintah menginginkan agar dia memiliki keturunan. Itu sebabnya pemerintah mengirimkan seorang perempuan ke rumah tahanannya: hasilnya adalah seorang anak perempuan, Sar Patchata. Pol Pot sangat menyayangi putrinya, dan menjanjikan kepada Sar bahwa dia tidak akan kekurangan apa-apa (meski Pol Pot terkenal suka menyembunyikan makanan yang ada di atas meja).
Sar menjalani hidup secara normal, meski agak miskin, tanpa harus mengkhawatirkan tentang ayahnya yang suka memaksakan kehendak karena dia lebih banyak dibiarkan menjalani hidupnya bersama ibunya atas biaya negara. Sar menikah pada 2014 dalam suatu upacara perkawinan yang cukup sederhana, dan kini menjalani hidup seperti orang modern lainnya: berselancar di dunia maya dan berkicau di Twitter tentang makan siangnya. Sar merupakan perempuan yang sangat normal, kecuali mungkin untuk satu hal kecil: boleh jadi dia masih atau tidak lagi menganggap ayahnya sebagai orang baik atau pahlawan, tetapi pasti bukan sebagai mesin kematian yang telah melakukan pembunuhan besar-besaran: karena begitu memang sifat propaganda itu.