INPASTI.COM, MAKASSAR – Belum cairnya bonus atlet yang mengikuti
event Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) yang digelar di Bandung 2016 lalu, dan meminta segera dibayarkan. Menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sulsel, Sri Endang Sukarsih terjadi karena adanya peralihan kewenangan.
Menurutnya, tersendat proses pencairan bonus atlet Peparnas dan anggaran pembinaan untuk atlet difabel sedikit banyak terpengaruh dari peralihan kewenangan. Hingga tahun 2015,
anggaran untuk NPC itu berada dibawah KONI, dan untuk tahun ini terpisah dengan anggaran KONI.
“Kami tidak memiliki memiliki kewenangan untuk menentukan besaran anggaran dana hibah yang bisa diberikan. Kami hanya menerbitkan rekomendasi untuk layak diberikan dana hibah. Sementara yang menyetujui besarannya itu adalah Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD), dan menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” kata Sri Endang, Rabu (26/4/2017)
Ia mengakui telah menyarankan kepada pengurus NPC Sulsel menyurat untuk menyampaikan perihal masalah kekurangan anggaran tersebut.
“Kami telah memberikan saran kepada pengurus NPC, agar menyurat tentang kekurangan anggaran tersebut. Barangkali saja bisa ditambahkan di anggaran perubahan nanti,” terangnya
Adanya tudingan diskriminasi terhadap para atlet difabel, Sri Endang dengan tegas membantah hal tersebut, dan menegaskan sudah ada undang-undang dan Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur tentang perlindungan dan kesetaraan bagi difabel.
“Tidak ada diskriminasi, dan itu tidak diperbolehkan, Sudah ada Undang-undang, bahkan Perda yang mengatur masalah kesetaraan difabel. Tapi kan semuanya kembali kepada kemampuan keuangan daerah,” ujarnya lebih jauh.
Seperti diketahui, ada pelaksanaan Peparnas tahun 2016 di Bandung, tim peparnas Sulsel meraih 1 medali emas, 8 perak dan 18 perunggu, dengan estimasi jumlah bonus sebesar Rp1,3 miliar rupiah.