INIPASTI.COM,Makassar – Setelah film Silariang dan Uang Panai sukses menghibur publik, khususnya masyarakat Kota Makassar, satu lagi film lokal karya anak muda Makassar yang bakal meramaikan industri cinematik di Kota Daeng.
Melawan Takdir, adalah judul dari sebuah film yang diadopsi dari buku otobiografi Guru Besar Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Prof. Hamdan Juhanis, M. A., Ph.D. Film yang disutradarai oleh Quraisy Mathar
dan asisten Hasbullah Mathar tersebut rencananya akan dirilis pada Desember mendatang oleh Rumah Produksi Tujuh Langit.
Quraisy Mathar mengatakan, Film Melawan Takdir akan menyuguhkan sisi edukasi dan motivasi hidup Prof. Hamdan Juhanis, M. A., Ph.D, seorang anak desa yang tumbuh menjadi orang yang sukses dengan segala keterbatasan ekonomi. Menurut pria yang akrab disapa Ais, Film Melawan Takdir menyiratkan motivasi hidup bagi semua orang untuk dapat berubah dengan segala hambatan ruang dan waktu, tapi dengan sebuah tekad dan kemauan untuk berubah.
“Film ini menyuguhkan sisi edukasi dan motivasi hidup. Tak ada ruang tak bisa untuk semua orang yang mau berubah,” kata Ais, sapaan akrab Quraisy Mathar kepada sejumlah awak media, (15/04/2017).
Ditanya terkait pemeran dalam Film Melawan Takdir, Ais mengungkapkan bahwa saat ini film tersebut telah memiliki beberapa pemeran. Namun, tim produksi Tujuh Langit masih akan mencari pemain melalui proses casting.
Jika tak ada aral melintang, Film Melawan Takdir akan syuting di beberapa daerah di Sulawesi-selatan, diantaranya di Kabupaten Bone dan Kota Makassar. Dua daerah itu adalah tempat Hamdan Juhanis, tokoh utama Film Melawan Takdir, melalui masa kanak – kanak hingga melalui proses perkuliahan strata satu di IAIN Alauddin Makassar (Kini Uin Alauddin Makassar).
Bahkan Film Melawan Takdir akan syuting di negeri kanguru Australi, sebagai negara tempat Hamdan Juhanis melanjutkan studinya Doktoralnya. “Rencana take gambar di Bone, Makassar, dan Australia. Launchingnya rencana bulan Desember. Kami masih pra produksi. Belum ke teknis produksi dulu,” tutup Ais.
Hal senadapun di katakan oleh Penanggung Jawab Publikasi dan Dokumentasi 7 Langit Production Andi Fadli bahwa film ini sangat mengndung nilai nilai edukasi buat anak anak dan remaja akan tampil berbeda dari film sebelumnya.
“Film ini sarat dengan nilai-nilai edukasi untuk anak anak dan remaja sekarang. Sangat beda dari film-film yg di produksi oleh teman-teman Makassar sebelumnya.” Ungkap Andi Fadli.(*)