INIPASTI.COM, MAKASSAR – Perhelatan akbar Makassar Internasional Writers Festival (MIWF) 2017 kembali digelar, memasuki tahunnya kali ini tema yang diangkat berbeda, terinspirasi dari keberagaman yang kaya di negeri ini. “Diversity” menjadi tema yang dipilih.
MIWF 2017 tahun ini sudah memasuki tahun ketujuh yang akan digelar pada 17-20 Mei 2017. Festival literasi internasional pertama dan satu-satunya adalah agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Rumata’ Artspace sebagai program tahunan.MIWF tahun lalu dihadiri sekitar 8.000 orang setiap, menjadikan festival ini sebagai kegiatan literasi yang paling dinanti dan diminati di Indonesia timur
“MIWF adalah merayakan kekayaan. Indonesia memiliki kekayaan luar biasa dalam khazanah seni dan sastra, dimana Makassar adalah salah satu titik yang penting,” kata Riri
Riza, Founder Rumata’ Artspace, Senin (15/5/2017) di Museum Lagaligo, Benteng Rotterdam.
Direktur MIWF Lily Yulianti Farid, mengungkapkan setiap tahunnya MIWF selalu hadir dengan konsep dan tema yang berbeda, tema kali ini Diversity, terinspirasi dari keberagaman yang begitu kaya di negeri ini serta makin kompleksnya persoalan kebangsaan yang muncul untuk
merawat kebhinekaan.
Menurutnya, semua ini telah berproses melalui serangkaian panel diskusi, lokakarya, pertunjukan dan pembacaan karya serta forum terbuka, festival ini mengeksplorasi berbagai isu seputar keragamaan di Indonesia, kawasan dan di dunia.
“Kita ini bangsa yang beragam melalui MIWF kami ingin mengajak untuk menuliskan narasi baru tentang keberagaman. Setiap orang yang hadir di MIWF, hanya menceritakan sebagian kepingan Indonesia,” kata Lily.
Setiap tahun, MIWF selalu menyajikan para penulis dan pembicara penting untuk membagi pengalaman dan gagasan mereka dalam berbagai topik pilihan. Penulis dari berbagai negara, akan turut hadir memeriahkan event ini.
Lily menyebutkan,salah satu penulis asal Indonesia penyair Sapardi Djoko Damono kembali menjadi bagian MIWF dan yang istimewa tahun ini akan digelar pameran manuskrip tulisan-tulisan tangan Sapardi.
“Tulisan asli, dari tangan Sapardi Djoko Damono dari tahun 1958-1968 akan ditampilkan pada pagelaran ini,” ucap Lily
Selain, Sapardi Djoko Damono, sastrawan Budi Darma dan Bondan Winarno juga akan meramaikan festival
tahun ini. Penulis karya best-seller Ika Natassa tahun ini kembali hadir. Penulis novel-novel remaja Esti Kinasih, penulis skenario film Salman Aristo, penulis dan jurnalis Maggie Tiojakin, penulis novel dewasa dan buku anak-anak Clara Ng, Arief Ash Shiddiq, Endy Bayuni, Debra Yatim, Lala Bohang, Devi Asmarani, dan tentu saja penyair dan penulis dari Makassar M Aan Mansyur.