INIPASTI.COM, MAKASSAR – Kita semua berterimakasih kepada semua pihak karena Pilkada Takalar telah berlangsung dengan aman dan baik. Semua pihak semestinya lebih cermat, memberikan komentar dan analisa tentang Pilkada Takalar. Jangan ada pihak yang gegabah mengambil kesimpulan yang prematur. Demikian di katakan Imam Mujahidin, ketika dimintai komentarnya soal Pilkada Takalar. Imam Mujahidin menjelaskan bahwa Pilkada Takalar telah berlangsung sesuai etika dan aturan politik yang ada. Secara khusus Imam Mujahidin mengklarifikasi berita di salah satu media yang menyebut Syahrul Yasin Limpo (SYL) berada di balik meningkatnya dukungan terhadap pasangan SK-HD. SYL sebagai Gubernur dan sebagai pribadi telah menempatkan dirinya secara proporsional dan netral terhadap kontestasi politik di Takalar, tegasnya.
Istilah pak SYL yang “berkeliaran” dua hari sebelum Pilkada Takalar berlangsung seperti yang ditulis oleh salah satu media, selain tidak faktual dan tidak mengandung kebenaran, juga mengganggu kesopansantunan berbahasa. Demikian juga analisa saudara Firdaus Muhammad yang menghubungkan Pilkada Takalar sebagai arena tersembunyi persaingan antara SYL dan Nurdin Halid. Firdaus Muhammad juga menyebut Pak SYL tidak etis menginap di Takalar dalam rangka mem-back-up pasangan SK-HD. Semua yang disebut Firdaus Muhammad, tidak berdasarkan kondisi faktual. Pak SYL tidak bermalam di Takalar sehari sebelum Pilkada berlangsung, juga sama sekali tidak menjadikan Pilkada Takalar sebagai arena untuk bersaing dengan Nurdin Halid.
Kita mengharapkan semua pihak ikut berkontribusi mendorong demokrasi yang sehat dan substantif. Kalau para pengamat politik sering berkomentar tidak berbasis pada realitas faktual dan keadaan yang sesungguhnya, kita semua akan tumbuh menjadi masyarakat yang manipulatif, hidup dengan ideologi hampa, penuh dengan khayalan. Menjadi pengamat juga membutuhkan etika dan kesadaran akademik yang tinggi, agar hasil amatan kita bisa bermanfaat bagi perkembangan politik dan demokrasi, harap Imam Mujahidin.