INIPASTI.COM, MAKASSAR – Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo memberi respon keras terhadap kebijakan pemerintah pusat yang menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Untuk diketahui, PLN telah menaikkan TDL secara bertahap bagi rumah tangga golongan mampu dengan daya 900 VA. Karena kenaikan itu, Gubernur Syahrul langsung mengirimkan surat protes kepada Menteri BUMN -Rini Soemarno dan Direktur Utama PLN. Dalam suratnya tersebut, Syahrul meminta agar pemerintah tidak menaikkan tarif listrik di awal tahun.
“Saya sudah komplain dalam bentuk telaah dan saran, agar awal tahun dengan anggaran baru, beban baru perlu ditunda,” kata Syahrul, Kamis (5/1).
Ia berharap, anggaran baru bisa berputar lebih dahulu sebelum masyarakat diberikan beban baru. Apalagi Sulsel juga memiliki ribuan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang memiliki akselerasi cukup tinggi.
“Saat ini UMKM sedang bagus-bagusnya. Kalau kemudian beban baru diberikan, pasti muncul kontraksi,” ujar Syahrul.
Menurut Gubernur Sulsel ini, kenaikan tarif listrik adalah kebijakan negara. Karenanya, kata dia, harus dilawan dengan jalur yang sesuai birokrasi.
“Private sektor baru bergerak, sehingga beban-baru seperti ini bisa ditunda.Tolong dipikirkan momentumnya. Protes saya lakukan sesuai proses SOP di pemerintahan. Minimal kita menyampaikan, ini suara kita dari Sulsel,” terangnya. Karena itulah, Syahrul meminta agar kenaikan tarif listrik bisa ditunda satu atau dua bulan ke depan, sehingga bisa memberi sedikit ruang kepada masyarakat.