INIPASTI.COM, MAKASSAR – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Indonesia, meminta adanya pengawasan ketat terhadap Imigran Gelap yang saat ini berada di Sulsel.
Dari data yang diperoleh, setidaknya ada 3.197 warga asing di mana diantaranya 1.994 ini adalah pencari suaka yang masuk di sini.Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sulsel Asmanto Baso Lewa, mengungkapkan pencari suaka inilah yang rata-rata imigran gelap.
Ia menyebutkan rata-rata warga negara asing yang masuk ini, paling banyak dari Afganistan, 1.278 orang, China 543 orang, Malaysia 254 orang, Myanmar 220 orang, Somalia 170 orang, Sudan 82 orang selebihnya ada dari Irak, Iran, jepang.
“Yang dari Afganistan, ini biasanya suaka imigran gelap yang mencari suaka karena daerahnya sedang konflik, seperti warga asing dari Myanmar mereka pengungsi Rohingya,” kata Asmanto, Rabu (25/1/2017) pada inipasti.com
Ia menambahkan, sedangkan untuk Malaysia kebanyakan mereka adalah pelajar yang memang sedang menimba ilmu di sini.
Mengenai penanganan imigran gelap ini, agar tidak menimbulkan keributan di lingkungan, Asmanto menyebutkan saat ini pihaknya sedang mewacanakan pada pihak imigrasi agar ini diperketat antara lain, memasang kamera CCTV di kos-kosan mereka agar pergerakannya diketahui, mereka ini sebenarnya tidak boleh keluar.
Selain itu, Asmanto juga meminta kalau bisa agar para imigran gelap ini deportasi kembali ke negaranya, jangan sampai membuat khawatir juga, atau mereka bisa ditempatkan di pulau dengan melengkapi kebutuhan sehari-hari mereka agar pengawasannya lebih mudah.
“Semua ini sementara dibahas bersama, seperti apa penanganan kedepannya terhadap imigran gelap ini,” paparnya.
Terkait, aktifitas warga negara asing yang dapat menimbulkan ke khawatiran, Asmanto menyebutkan pengawasan sudah dilakukan karena ini merupakan salah satu tugas dari Bakesbangpol sesuai peraturan Menteri Dalam Negeri.