INIPASTI.COM, JIKA melakukan perjalanan ke ujung paling selatan belahan bumi, orang akan menemukan Antartika yang memiliki sebuah landasan pacu yang dikenal dengan nama Pegasus Field, yang terletak di dekat McMurdo Station.
Landasan pacu itu terbuat dari gumpalan es biru dan dapat digunakan oleh pesawat udara untuk mendarat setiap saat sepanjang tahun. Landasan pacu itu diberi nama “Pegasus”, sama dengan nama dengan pesawat C-121 Lockheed Constellation yang jatuh di tengah-tengah badai salju pada 8 Oktober 1970. Ungtunglah, tak seorang pun penumpang pesawat yang terluka.
Dewasa ini, bangkai pesawat Pegasus menjadi tonggak markah Landasan Terbang Pegasus karena pemerintah setempat tidak punya pilihan selain meninggalkan pesawat itu persis di tempatnya berada saat jatuh. Sebagai akibat dari tumpukan salju yang dengan cepat terakumulasi dan temperatur kutub yang sangat ektrem, pemindahan pesawat merupakan upaya yang nyaris mustahil dan akan menelan biaya yang sangat besar. Pesawat itu masih bertengger di tempat yang sama selama 46 tahun terakhir, dan pilot serta penumpang yang terbang melintasi wilayah itu masih dapat menyaksikan pesawat berwarna putih itu pada hari-hari yang cuacanya cerah sebagai suatu bagian dari sejarah penerbangan kutub selatan.