INIPASTI.COM, JAKARTA – Seorang penceramah atau guru agama Islam sering disebut sebagai ustaz. Namun pada acara Indonesia Lawyer Club (ILC) edisi Selasa 11 Februari malam tadi, sebutan itu dialamatkan kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
Menteri BUMN dipanggil demikian oleh salah seorang ulama Indonesia yaitu Abdullah Gymnastiar atau lebih dikenal dengan nama Aa Gym.
“Terima kasih Ustaz Erick. Saya dengan Pak Erick ini sudah lama sekali dan alhamdulillah senang sekali mendengar itu (masalah akhlak,red) menjadi komitmen yang utama. Percayalah Mas Erick, Pak Menteri, sudah ustaz, sudah mas, kalau memang sudah konsen sekali memilih para pejabat yang berakhlak baik, insya Allah dia bisa mensinergikan potensi yang ada,” tukas Aa Gym dalam ILC yang mengusung tema ‘Menatap Indonesia ke Depan Lewat ILC’.
Pernyataan Aa Gym ini menyusul pujiannya terhadap menteri kabinet Indonesia Maju itu. Di mana sebelumnya, Erick Thohir mengatakan bahwa hal yang paling dia tekankan di Kementerian BUMN adalah masalah akhlak. Karena menurutnya, sistem apa pun yang dipakai jika akhlaknya buruk, maka akan percuma saja.
“Yang terkecil saya waktu itu bicara di direksi BUMN salah satunya akhlak. Karena apa pun yang kita lakukan, dengan sistem apa pun, kalau memang kayaknya tidak bagus, yah percuma saja,” ujar Menteri Erick.
Komitmen itulah yang dipuji oleh sosok penceramah kondang asal Bandung itu. Aa Gym pun kembali menjelaskan tentang Filosofi Botol. Baca: Filosofi Botol: Kualitas, Derajat, dan Ketakwaan Seseorang.
“Pangkat, jabatan, kedudukan, popularitas, gelar, dan segala asesoris itu hanya casing. Kalau isinya jelek, bisa jadi masalah. Jadi maaf kalau kita di negeri ini sangat sibuk dengan itu semua, tapi tidak sibuk dengan memperbaiki isinya, sehebat apa pun aturan, sekaya apa pun sumber daya alam, tipis harapan bangsa ini akan maju,” tegasnya.
Olehnya, dia berharap dengan dipilihnya orang orang yang berakhlak, maka potensi Indonesia bisa lebih disinergikan dengan baik. Serta menghindari kehancuran suatu instansi diakibatkan keburukan akhlak.
“Semoga ini menjadi inspirasi bagi semua. Jangan terlalu sibuk untuk membangun casing, tapi sibuklah membangun isi, yaitu Akhlakul Karimah (Akhlak yang mulia,red),” tutupnya.
(Sule)