INIPASTI.COM, MAKASSAR – Kapal Motor (KM) Lambelu yang sempat dilarang bersandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere, NTT pada Selasa lalu dan harus menunggu 19 jam di laut sebelum akhirnya merapat ke dermaga.
Sebelumya, kapal tersebut sempat dilarang bersandar karena adanya dugaan Anak Buah Kapal (ABK) ada terjangkit virus Corona (Covid19) akibatnya sejumlah penumpang ini memilih untuk lompat dari kapal dan berenang ke daratan.
Kapal Lambelu berlayar dari Tarakan, Kalimantan Timur, menuju Sikka, Nusa Tenggara Timur, dan tiba pukul 02.30 WIT. Setelah sempat dilarang bersandar dan melabuh jangkar di perairan, kapal akhirnya diizinkan merapat ke dermaga pukul 21.37 WIT.
“Kapal ini dapat sandar, penumpang belum boleh turun sebelum tim kesehatan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) melakukan pemeriksaan penumpang dan memastikan para penumpang tidak terpapar Covid-19 sesuai protokol kesehatan yang diterbitkan Pemerintah,” jelas Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko.
Setelah sandar, Pemerintah Kabupaten Sikka menyiapkan gedung Sikka Convention Center (SCC) di Kota Maumere sebagai tempat karantina mandiri bagi sebanyak 233 penumpang kapal KM Lambelu. Usai berlayar di Maumere, kapal tersebut kemudian melanjutkan perjalanannya ke kota Makassar.
Saat ini, KM Lambelu telah berada di perairan kota Makassar namun belum sandar di dermaga dan berada di zona karantina sejauh 2 mil dari pelabuhan, hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Lalu Lintas Laut (Kabid Lala) Otoritas Pelabuhan Makassar, Sirajuddin.
Menurutnya, hari ini (Kami, red) tim Kantor Kesehatan Pelabuha, kemudian Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Dinkes Kota Makassar, Otoritas Pelabuhan dan Kantor Syahbandar Utama (KSU) akan onboard ke KM Lambelu, “ini dalam rangka pemeriksaan semua ABK). Diatas Kapal sendiri sudah tidak ada penumpang,” katanya Rabu malam
Sirajuddin menjelaskan, bahwa KM Lambelu ini tiba di Makassar sekitar pukul 19:30 wita dari Maumere tanpa penumpang Rabu (8/4), dan akan melakukan pemeriksaan kesehatan hari ini.
KM Lambelu, menurut Sirajuddin memuat jumlah ABK 107 orang dan Mitra 39 org, total 146 orang dalam kapal tersebut.
(Iin Nurfahraeni)