INIPASTI.COM – Pada hari Kamis, 22 Agustus 2024, terjadi ketegangan dalam demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta. Anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman, bersama Wakil Ketua Baleg DPR, Achmad Baidowi alias Awiek, mendatangi massa aksi yang sedang menggelar protes.
Mereka bergabung dengan Ketua Umum Partai Buruh, Said Iqbal, di atas mobil komando.
Kehadiran Habiburokhman dan Awiek di tengah-tengah demonstrasi tidak diterima dengan baik oleh massa aksi.
Penolakan tersebut tampak jelas saat massa melempar botol dan batu ke arah mobil komando.
Polisi yang hadir berusaha melindungi mereka dengan menggunakan tameng. Beberapa saat setelah kedatangan mereka, Habib dan Awiek turun dari mobil dan kembali masuk ke gedung DPR.
Sebelumnya, Said Iqbal, Presiden Partai Buruh, telah memasuki Kompleks Parlemen untuk menemui perwakilan DPR terkait dengan protes masyarakat tentang pengesahan RUU Pilkada.
Iqbal mengenakan seragam Partai Buruh saat memasuki gedung, dan dia menjelaskan bahwa kedatangannya adalah untuk membahas isu demonstrasi yang sedang berlangsung.
Hari itu, Rapat Paripurna DPR yang seharusnya membahas pengesahan RUU Pilkada dibatalkan karena tidak memenuhi quorum—hanya 89 anggota yang hadir.
Ini terjadi di tengah gelombang protes besar dari masyarakat Indonesia yang menolak revisi UU Pilkada. Demonstrasi serempak di beberapa kota juga digelar untuk mengekspresikan penolakan terhadap RUU tersebut.
Aparat kepolisian menjaga ketat area di depan kompleks parlemen untuk menghindari potensi kericuhan lebih lanjut (sdn)