AS mengkritik rencana Israel untuk membangun ratusan rumah baru di pemukiman di wilayah pendudukan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur
Juru bicara departemen Luar Negeri Amerika, John Kirby menyebut rencana tersebut sebagai “langkah paling akhir … dalam proses sistematik untuk mencaplok wilayah”.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu meresmikan rencana tersebut pada Selasa, kata para pejabat Israel.
Juru damai Kelompok Empat Timur Tengah baru-baru ini juga mengkritik proyek pemukiman Israel.
Mengutip pejabat Israel, kantor berita Associated Press melaporkan bahwa hal tersebut mencakup rencana untuk membangun 560 rumah baru di Maale Adumim, dipinggiran Yerusalem, serta 200 rumah baru di dalam kota itu sendiri. Rencana tersebut juga meliputi pembangunan lebih dari 600 rumah baru di perkampungan Arab di Yerusalem Timur, kata AP.
Kirby mengatakan: “Bila benar, laporan itu akan menjadi langkah paling akhir dari apa yang tampak sebagai proses sistematis pencaplokan wilayah, perluasan pemukiman dan legalisasi pos penjagaan yang secara fundamental menghancurkan prospek solusi dua negara.”
Rencana tersebut juga mendapat kritik tajam dari Sekjen PBB, Ban Ki-moon.
“Hal ini akan menimbulkan pertanyaan tentang niat jangka panjang Israel, ditambah lagi dengan penyataan terus menerus dari beberapa menteri Israel yang menyerukan agar Tepi Barat dianeksasi,” kata juru bicara Ban Ki-moon dalam suatu pernyataan. Laporan dari Kelompok Empat mengkritik Israel karena membangun pemukiman, mengabaikan pembangunan Palestina dan membagi-bagikan tanah khusus untuk orang Israel.
Rakyat Palestine ingin adanya negara merdeka di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur, wilayah yang dicaplok Israel dalam perang tahun 1967.
Pembicaraan damai antara kedua belah pihak terhenti pada 2014, yang berlanjut menjadi merebaknya kembali kekerasan di wilayah itu.