INIPASTI.COM, MAKASSAR – Kehadiran Menristek di Unhas untuk me-launching Unhas sebagai PTNBH disambut dengan unjuk rasa dan demonstrasi oleh sejumlah mahasiswa Unhas. Sejumlah mahasiswa Unhas itu dikabarkan menolak Unhas dimasukkan sebagai PTNBH. Unjuk rasa yang berlangsung pada Senin, 16/01/2017. Mereka meneriakkan PTNBH dianggap sebagai mesin kapitalisme. Ini kapitalisasi pendidikan teriak anak-anak mahasiswa itu.
Unjuk rasa yang semula berlangsung damai, berakhir ricuh setelah sejumlah mahasiswa terus merengsek mendekati Gedung Rektorat Unhas, tempat Menristek me-launching PTNBH. Mahasiswa yang semakin mendekat kemudian dihalang-halangi oleh Satuan Pengamanan Unhas (Satpam Unhas). Mahasiswa terus maju dan Satpam berusaha menahan mahasiswa. Terjadi dorong-dorongan hingga sejumlah Satpam Unhas tidak bisa mengontrol emosi, beberapa mahasiswa menjadi bulan-bulanan Satpam.
Tiga mahasiswa menjadi korban baku hantam antara mahasiswa dan satpam. Mereka adalah Alam (Fakultas Mipa), Faisal (Fakultas Kehutanan), dan Nasrul Fakultas Pertanian. Mereka ini dipukul dan dan dinjak-injak oleh puluhan satpam.
Untung saja ketiga mahasiswa itu tidak mengalami cedera serius. Alam mengalami luka lecet pada bagian leher.
Sementara Faisal dan Nasrul mengalami luka lebam. Sejumlah akademisi menyesali peristiwa ini. Seharusnya mahasiswa tidak perlu melakukan unjuk rasa dengan teriak-teriak, cukup melakukan protes lewat cara yang akademis. Dan, satpam jangan sampai berlebihan menghadapi mahasiswa. Harap seorang akademisi yang tidak bersedia disebutkan identitasnya.
“Unhas itu lembaga besar yang harus dijaga kewibawaannya. Tempatnya para pemimpin masa depan untuk melatihnya dirinya agar matang dan berkualitas. Bukan justru sebaliknya. Kita semua bertanggungjawab menjaga kualitas dunia pendidikan, terutama menjaga martabat Unhas.” Pungkasnya.