INIPASTI.COM – Sepuluh orang terluka akibat dua pesawat nirawak (drone) bermuatan bahan peledak menerjang Bandara King Abdullah di selatan Kota Jizan, Arab Saudi, pada Jumat 8 Oktober 2021 malam dan Sabtu 9 Oktober 2021 pagi.
Dilansir dilaman CNN, Koalisi militer pimpinan Saudi menuturkan enam warga Saudi, tiga warga Bangladesh, dan satu warga Sudan terluka dalam serangan drone pertama. Beberapa jendela fasad bandara juga pecah akibat serangan itu.
Sementara itu, koalisi Saudi menuturkan pihaknya berhasil mencegat drone kedua yang meluncur pada Sabtu dini hari. Drone itu disebut sarat bahan peledak.
Dikutip Reuters, stasiun televisi pemerintah Saudi melaporkan lalu lintas udara di Bandara King Abdullah tetap normal meski sempat tertunda akibat serangan itu.
Hingga kini, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan drone tersebut.
Namun, Saudi kerap menuduh kelompok pemberontak Houthi di Yaman sebagai dalang serangan drone dan rudal yang mengarah ke wilayahnya.
Sebab, Saudi telah melakukan intervensi militer sejak 2015 lalu untuk membantu pemerintah Yaman memberangus pemberontak Houthi.
Sejak itu, Houthi getol meluncurkan rudal dan drone ke arah Saudi. Rudal Houthi bahkan beberapa kali menargetkan Kota Mekkah dan Madinah.
Namun, selama ini koalisi Saudi berhasil mencegat sebagian besar serangan Houthi tersebut.
Banyak pihak menganggap konflik sipil di Yaman yang terjadi sejak 2014 lalu ini merupakan perang proxy antara Saudi, yang mendukung Yaman, dan Iran, yang menyokong Houthi.
Saudi dan Iran merupakan musuh bebuyutan yang berebut pengaruh di Timur Tengah (syakh/cnn)