INIPASI.COM, Jakarta – Pada hari Minggu, 19 Januari 2020 setidaknya ada 199 mahasiswa dari sabang hingga merauke penerima beasiswa jenjang S2 Pemerintah melalui LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) Angkatan 154 melakukan aksi sosial di Kampung Pemulung, Pondok Kopi, Jakarta Timur. Beragam kegiatan dilakukan untuk memberdayakan masyarakat. Salah satunya adalah program lingkungan, dengan mengadakan pelatihan pemanfaatan sampah plastik untuk dijadikan ecobrick, sebuah bata ramah lingkungan yang terbuat dari plastik dan botol bekas.
Para mahasiswa memberikan pelatihan tersebut dikarenakan sampah plastik sangat meresahkan warga. Selain mencemari lingkungan, juga dapat menyumbat aliran air yang mengakibatkan banjir. “Awal januari lalu kami kebanjiran, setidaknya lebih dari 500 KK di 6 RT Kampung Pemulung terendam banjir hingga mencapai satu meter, dan salah satu penyebabnya adalah sampah plastik yang menyumbat saluran air. Jadi harapan saya, dengan kegiatan ini, lingkungan jadi bersih dan warga lebih sadar untuk memanfaatkan sampah biar nggak kena banjir lagi.” tutur Achmad Fauzi, Ketua RT 02/ RW 03 Kampung Pemulung.
Pembuatan ecobrick sangat mudah dilakukan, yaitu dengan memasukkan sampah plastik ke dalam botol dengan bantuan tongkat kayu dan menekannya hingga padat dan kuat, sehingga ecobrick juga mampu menyerap sampah plastik yang cukup banyak. Untuk pembuatan satu ecobrick saja, membutuhkan satu botol bekas ukuran sedang dan setidaknya 200 bungkus plastik atau setara dengan 300 gram sampah plastik.
“Selain ecobrick mampu menyerap sampah plastik yang cukup banyak, juga memiliki nilai jual dan mulai banyak permintaan. Warga bisa menjual ecobrick hasil karyanya ke market place dengan harga sekitar 8.000-10.000 rupiah per botol, jadi harapannya bisa menambah pendapatkan warga dan tidak sekedar menggantungkan hidupnya dari hasil memulung” Kata Putri, ketua koordinator divisi Lingkungan.
Kegiatan pelatihan ecobrick ini mendapatkan sambutan baik dari masyarakat. Mulai dari anak usia sekolah hingga usia dewasa turut serta dalam kegiatan ini. Mereka tertarik untuk membuat membuat ecobrick untuk dijual atau sekedar dijadikan meja dan kursi yang dapat digunakan dirumah.
Adapun selain program pelatihan pembuatan ecobrick, para mahasiswa juga menjalankan dua program lain, yakni bidang pendidikan dan kesehatan. Untuk bidang kesehatan, para mahasiswa gelar pemeriksaan kesehatan gratis, mulai dari tensi darah, diabetes, inspeksi saluran pernafasan, hingga TBC. Sedangkan untuk program pendidikan, mahasiswa mengadakan lomba mewarnai bagi anak-anak, dan juga menghadirkan pendongeng dan narasumber untuk memberikan pelatihan dengan tema literasi informasi di dunia maya.