INIPASTI.COM, ALEPPO – Anak-anak di kota Aleppo, Suriah, membakar ban-ban bekas dalam upaya menciptakan semacam zona larangan terbang di wilayah udara kota terkepung tersebut.
Dengan menciptakan “tabir asap” mereka berharap dapat menghalangi pandangan dari pesawat tempur yang telah melakukan sejumlah aksi pengeboman.
Wilayah Aleppo yang berada di bawah kontrol kelompok penentang pemerintah telah mengalami pengeboman hebat baru-baru ini dari kelompok pro-pemerintah. Para penentang pemerintah sebaliknya melancarkan serangan balasan guna mencoba menembus pengepungan pemerintah.
Rusia adalah pendukung kunci pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad dan membantu pasukan pro-pemerintah dengan melancarkan serangan udara. Pasukan pemerintah berhasil mengisolasi bagian timur kota Aleppo yang dikuasai penentang pemerintah.
Rami Jarrah, jurnalis yang meliput kejadian di Suriah, mengatakan bahwa pembakaran ban-ban bekas itu ternyata sangat efektif.
“Hal itu ternyata membingungkan pilot jet tempur dan menjadi pengalihan bagi serangan darat yang dilakukan pasukan penentang pemerintah yang berupaya menembus pengepungan.”
“Semua orang ikut bertempur untuk membebaskan diri dari pengepungan, tapi satu-satunya yang dapat dilakukan anak-anak untuk berpartisipasi dalam pertempuran itu adalah membakar ban bekas.”
Pihak yang terkepung juga menyebarluaskan serangkaian tagar atau hashtag di Twitter sebagai bagian dari usaha untuk membangun momentum, misalnya tagar #AngerForAleppo dan #AleppoUnderSiege.
Para pekerja kemanusiaan memperkirakan sekitar 250.000 warga sipil masih terjebak di dalam wilayah Aleppo yang dikuasai pasukan penentang pemerintah.
Pada Senin kemarin, pasukan penentang pemerintah menembak jatuh sebuah helikopter Rusia, menewaskan kelima penumpang di dalamnya.
Helikopter itu sedang dalam perjalanan pulang dari menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada penduduk kota Aleppo yang terkepung, kata pejabat Rusia, seperti dikutip BBC.
Namun, belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas jatuhnya helikopter itu.