PASANGKAYU— Siapa tidak terenyuh melihat kondisi pasangan lanjut usia (Lansia) di Dusun Taharai, Desa Balanti, Kecamatan Baras, Kabupaten Pasangkayu.
Di usia yang sudah uzur mereka tinggal sebatang kara, di gubuk reot yang hanya berukuran sekira 3 x 6. Dinding rumahnya dari papan yang sudah di tambal sulam, berlantaikan tanah. Semua perobatnya sudah usang.
Lebih miris lagi, dengan tubuh yang renta pasangan suami isteri bernama Ibu Ngait dan Ketut Dangga ini sudah mengalami kebutaan. Membuat aktifitasnya semakin terbatas. Mereka hanya banyak berdiam didalam rumah.
Apa yang dialami Ibu Ngait dan Ketut Dangga, amat menyentuh hati Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa. Ia pun langsung menyambangi dua pasangan Lansia itu.
Bersama duduk dilantai tanah, bupati dua periode itu dengan sabar mendengarkan curahan hati Ibu Ngait dan Ketut Dangga. Sesekali ia memperhatikan sekeliling, melihat kondisi gubuk reot itu.
Usai mendengarkan curahan hati mereka, bupati pun langsung memberi santunan sebesar Rp. 10.000.000 untuk memperbaiki gubuk reot Ibu Ngait dan Ketut Dangga. Ia juga memerintahkan aparat desa setempat untuk memperhatikan kondisi dua Lansia itu.
“Bantuan itu nanti akan digabung dengan bantuan-bantuan lainnya yang masuk. Mudah-mudahan bisa membantu memperbaiki gubuk dan kehidupan Ibu Ngait dan Ketut Dangga” ujarnya dengan nada iba, Rabu 10 April. (http://pasangkayukab.go.id)