INIPASTI.COM – Jenazah calon gubernur Maluku Utara (Malut) nomor urut 4, Benny Laos, yang meninggal dunia akibat insiden ledakan speedboat di Pulau Taliabu pada Sabtu, 12 Oktober 2024, akan dibawa ke Jakarta.
Sahabat Benny, Choel Mallarangeng, menjelaskan bahwa jenazah Benny akan dipindahkan dari Taliabu ke Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah, menggunakan speedboat.
Dari sana, jenazah akan dijemput pesawat untuk diterbangkan ke Jakarta. “Kami semua menunggu kedatangan jenazah di Jakarta,” kata Choel, seperti dilaporkan oleh Detik pada Sabtu, 12 Oktober 2024.
Choel menambahkan, jenazah diperkirakan akan tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma pada Minggu, 13 Oktober 2024. Awalnya, pihak keluarga berencana menjemput jenazah Benny dengan helikopter, namun rencana tersebut batal karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.
“Jarak dari Taliabu ke Ternate terlalu jauh, dan helikopter tidak bisa mendarat karena sudah terlalu sore dan cuaca buruk,” jelas Choel.
Evakuasi jenazah Benny dikawal oleh istrinya, Sherly Tjoanda, yang juga berada di speedboat saat insiden terjadi. Sherly mengalami luka ringan dan kini dirawat di rumah sakit.
Kepala Basarnas Ternate, Fatur Rahman, mengonfirmasi bahwa Sherly hanya mengalami cedera ringan. “Insyaallah, jika semua berjalan lancar, jenazah akan tiba di Halim Perdana Kusuma pada Minggu siang,” ungkap Choel.
Benny Laos meninggal dunia setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bobong, Pulau Taliabu. Dokter yang menanganinya menyatakan Benny meninggal pada pukul 17.20 WIT, Sabtu sore.
Insiden ledakan terjadi di Pelabuhan Regional Bobong, Kecamatan Taliabu Barat, saat Benny bersama rombongannya hendak melakukan kampanye di Desa Kawalo, Kecamatan Taliabu Barat.
Polres Pulau Taliabu menduga ledakan disebabkan oleh kelalaian saat pengisian bahan bakar, di mana mesin speedboat masih dalam keadaan menyala.
Speedboat bernama Bella 72 tersebut membawa 33 penumpang. Selain Benny, lima penumpang lainnya dilaporkan meninggal dunia, termasuk anggota DPRD Maluku Utara dari Partai Demokrat Ester Tanri, Ketua DPW PPP Malut Mubin A. Wahid, anggota Polres Kepulauan Sula Hamdani Buamonabot, dan dua lainnya, Mahsudin Ode Muisi dan Nasrun S.Pd.
Kasi Operasi Basarnas Ternate, Bram, mengonfirmasi bahwa insiden ledakan speedboat yang membawa rombongan calon gubernur terjadi pada pukul 14.05 WIT. Tim Basarnas langsung menuju lokasi kejadian untuk mengevakuasi para korban. “Kami masih menunggu laporan lengkap dari lapangan,” ujar Bram.
Kapolres Pulau Taliabu, AKBP Totok Handoyo, juga memastikan bahwa Benny Laos meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Bobong. “Benny Laos dinyatakan meninggal pada pukul 17.20 WIT,” ungkap Totok kepada CNN Jakarta.
Selain itu, ia menambahkan bahwa beberapa korban lainnya juga masih dalam proses evakuasi. “Kami belum bisa memastikan jumlah korban yang terjebak di dalam speedboat yang terbakar,” tuturnya.
Totok menjelaskan bahwa rombongan Benny Laos sedang bersiap-siap untuk melakukan kampanye di Desa Kawalo ketika ledakan terjadi. Benny sebelumnya mengalami patah kaki dan luka bakar, dan upaya resusitasi jantung sempat dilakukan, namun nyawanya tak tertolong (sdn)