INIPASTI.COM, MAKASSAR- Data dari Global Kesehatan dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan hasil yang memprihatinkan bagi anak-anak Indonesia.
Ketua Pengurus Pusat Fatayat Nahdatul Ulama (PP Fatayat NU), Anggia Ermarini mengungkapkan bahwa Indonesia masuk dalam 17 negara yang mempunyai status gizi buruk di dunia. Kondisi itu dijelaskan saat pembukaan acara Lokakarya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Hotel Grand Celino, Kamis (27/10/2016).
“Terdapat 37,6 persen anak-anak kita yang mengalami kesehatan yang tdk maksimal. Dari data itu juga menunjukkan empat dari sepuluh anak mengalami gizi buruk,” ungkap Anggia.
Ia mengatakan, tanggung jawab kepada anak bukan sekedar mendidiknya dengan baik. Akan tetapi, menurutnya yang paling terpenting adalah memberikan makanan kepada anak yang ‘halalan thayyiban’. “Thayyiban disini artinya adalah makanan yang bernilai gizi serta bernutrisi tinggi,” tambahnya.
Olehnya itu, sebagai Ketua PP Fatayat NU, ia tergerak untuk melaksanakan lokakarya ini. Tujuannya untuk memberikan informasi kesehatan kepada semua lapisan masyarakat. Ada tiga hal yang ia tekankan dalam kegiatan ini. Yakni memberikan kampanye kepada masyarakat untuk mengkonsumsi buah dan sayur, menyampaikan akan pentingnya cek kesehatan, dan pentingnya Olahraga.
Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’mang yang membuka secara resmi lokakarya tersebut sangat mengapresiasi niat tulus dari Fatayat NU ini. Ia mengatakan bahwa ini adalah upaya untuk menyehatkan masyarakat. Dimana menurutnya, kesehatan itu sangat penting.
“Allah memberi kesehatan itu luar biasa dan itu akan terasa kalau kita sakit, Olehnya itu sangat penting kiranya untuk kita menjaga pola kesehatan seperti tiga tujuan mulia yang diucapkan oleh ketua umum Fatayat NU (Anggia Ermarini, red) tadi,” serunya.
Dalam rangkaian pembukaan lokakarya itu juga, perwakilan Fatayat NU dari empat kabupaten/kota (Makassar, Bulukumba, Wajo dan Gowa) menandatangi komitmen kesepakatan untuk melaksanakan Germas di daerah masing-masing. Penandatanganan itu disaksikan langsung oleh Wakil Gubernur Sulsel, Ketua PP Fatayat NU Pusat, perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, dan Perwakilan Dinas Kesehatan Kota Makassar.