INIPASTI.COM – China menyambut baik keputusan Iran dan Arab Saudi untuk menormalisasi hubungan bilateral setelah tujuh tahun saling memutuskan relasi diplomatik.
Perjanjian normalisasi hubungan antara Riyadh dan Teheran ini ditengahi China dan disepakati empat hari setelah pejabat Beijing berbicara dengan pejabat dari kedua negara secara diam-diam.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menggambarkan perjanjian normalisasi ini sebagai kemenangan bagi dialog dan perdamaian.
Dalam beberapa tahun terakhir, China terus mendekatkan diri pada negara-negara di Timur Tengah, bahkan Presiden Xi Jinping baru-baru ini berkunjung ke Arab Saudi dan bertemu sejumlah pemimpin negara Arab lainnya.
Sementara itu, Iran dan Saudi mengumumkan keputusan normalisasi hubungan melalui pernyataan bersama yang dirilis oleh media pemerintah masing-masing pada Jumat, 10 Maret 2023.
Setelah pembicaraan, Republik Islam Iran dan Kerajaan Arab Saudi setuju untuk melanjutkan hubungan diplomatik dan membuka kedutaan besar dalam dua bulan, demikian pernyataan bersama yang dikutip oleh AFP.
Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran, Ali Shakmhani, bahkan berkunjung ke Beijing pada Senin lalu untuk negosiasi intensif dengan Saudi di China demi menyelesaikan masalah antara Teheran dan Riyadh.
Dengan pengumuman teranyar ini, Saudi dan Iran akan kembali menjalin hubungan yang sudah terputus sejak tujuh tahun lalu.
Saat itu, para pengunjuk rasa memprotes Saudi yang mengeksekusi mati seorang ulama Syiah, Nimr Al Nimr.
Jauh sebelum demo itu, hubungan antara Iran dan Saudi sendiri sebenarnya sudah lama tegang, seolah-olah perang ideologi antara Syiah dan Sunni.
Selain itu, Saudi dan Iran juga kerap mendukung pihak yang berbeda di sejumlah perang di kawasan, mulai dari Suriah hingga Yaman (sdn/cnn)