INIPASTI.COM, MAKASSAR – Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerima rombongan CSO (Civil Society Organization) atau organisasi masyarakat sipil untuk Percepatan Perhutanan Sosial Sulsel, di Ruang Kerja Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (14/3). Mereka membahas terkait perhutanan sosial dan rencana pembentukan kelompok kerja (Pokja Kehutanan).
“Saya merasa senang, sudah lama anda mau ketemu, saya juga mau, cuma lama tidak bisa nyambung waktunya. Di kepala saya, negeri ini terlalu bagus dan akan kecewa jika tidak sesuai harapan kita,” kata Syahrul.
Komitmen pemerintah provinsi juga besar pada pelesatrian lingkungan. Sejauh ini, dibawah kepemimpinanya Dinas Kehutan Provinsi Sulsel sudah meraih 33 penghargaan bidang kehutanan.
“Di Sulsel kita canangkan Go Green, program-program seperti ini diharapkan jadi rahmat bagi masyarakat,” sebutnya.
Terkait pembentukan Pokja dan program perhutanan sosial, Syahrul menyambut dengan baik. Ia meminta dinas terkait untuk segera memfasilitasi pembentukan pokja yang dibutuhkan.
Sementara itu, Koordinator Koalisi CSO Sulsel, Syamsuddin Awing, menyebutkan, pentingnya hadir perhutanan sosial di Sulsel. Sedangkan Pokja, tugasnya, adalah memverifikasi sesuai usulan masyarakat ke Kementrian, fungsi untuk menverifikasi izin perhutanan sosial.
Ia berharap, program-program perhutanan di Sulsel lebih optimal. Salah satu kendala terbesar, lanjut dia, karena kelompok kerja (pokja) perhutanan sosial belum berjalan secara optimal. Padahal pokja ini berfungsi melakukan verifikasi terhadap usulan wilayah kelola perhutanan sosial.
“Setelah Pokja ini, mungkin ada Peraturan Gubernur, yang akan memuat terkait kewenangan izin di provinsi saja, tidak usah di pusat,” ujarnya.
Perhutanan Sosial yang ada di hutan lindung, atau di hutan produksi diharapkan warga yang ada di sekitar sana bisa tetap sejahtera. Karena selama ini, dari 1.032 desa di Sulsel, terdapat 50 persen masih termasuk desa miskin.
“Warga yang selama ini dilarang masuk, dengan adanya skema ini, baik di hutan desa, hutan kemasyarakatan bisa lebih sejahtera,” jelasnya.
Ketua Lembaga Lestari Hijau Celebes, Musmahendra, menambahkan dukungan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo penting untuk memberikan ruang kebijakan, lokasi, dan anggaran bagi program ini. Selama ini, anggaran berasal dari pemerintah pusat.
(Iin Nurfahraeni)