Laporan : Nur Safira Aksa
Mahasiswa Komunikasi Fisip Unismuh Makassar
INIPASTI.COM – MAKASSAR. Sepanjang ruas pinggir Jalan Tallasalapang Makassar, ramai dijadikan sebagai pasar kaget oleh para pedagang kaki lima . Hal ini terlihat hampir setiap hari di ruas jalan antara Jl. Tallasalapang dan Jl. Jipang Raya ramai dijadikan tempat menggelar berbagai jenis barang dagangan layaknya pasar.
Beberapa kios berjuala ramai di ruas tepi Jalan Tallasalapang, beberapa tahun lalu dan kini ramai dikunjungi para penjual dan pembeli karena lokasi yang cukup strategis.
Salah seorang pedagang kaki lima di lokasi itu adalah, Daeng Kenna, sehari-hari jualan di tempat ini mengatakan, bahwa lokasi tempat dia berjualan mudah dijangkau pembeli. “Karena kan disini jalanan poros, banyak orang lalu lalang jadi strategi untuk menjual’ ucapnya ketika di wawancarai pada pertengahan Juni 2022.
Daeng Kenna ini tinggal di Jalan Jipang Raya Makassar dengan 3 orang anakny telah berjualan buah hampir 5 tahun di tempat tersebut. Adapun jenis buah yang dijual yaitu pisang biasanya diambil dari pemasok.
Pedagang pemasok itu datang dari Palopo, Sidrap dari Sengkang yang saya beli biasa tergantung harga pertandang “ ungkapnya.
Terkait harga pisang yang dia jual yang tidak menentu harganya sehingga berpengaruh pada penghasilan yang dicapai. “Ini kan biasa pisang satu sisir itu saya jual dengan harga Rp. 6.500 atau Rp. 7.000 atau kadang saya jual juga Rp 10.000, per tiga sisir pisang.
Pada pasar yang kadang tidak menentu membawa pengaruh pada perkembangan dari penjualan pisang Daeng Kenna dengan keuntungan tidak seberapa, namun dia merasa sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dia mengakui kalau kurang pembeli tidak ada untung. Kalau banyak pembeli yah banyak juga untung, katanya
Bahkan terkadang Daeng Kenna seringkali minim pembeli sehingga penghasilan yang diperoleh mencapai Rp. 100.000 perhari. Menghadapi situasi kenaikan harga barang dagangan terkadang tiba-tiba melonjak naik, dia juga terpaksa mengikuti harga lonjakan barang dagangannya untuk bisa mendapatkan untung.
Harga pisang yang biasanya dia jual Rp. 5.000 persisir, kadang naik harganya dan sebaliknya juga turun dan dia jual 3 sisir pisang dengan Rp. 10.000, jadi harganya tidak menentu.
Dia berhadap ke depan dapat lebih mengembangkan usaha jualan buah-buahan, bukan hanya jualan pisang tetapi jenis buah-buahan lain yang banyak peminat dan dicari oleh pembeli. ***