INIPASTI.COM, MAKASSAR – Kepala Satuan Kerja, (Satker) Bendungan Balai Besar Wilayah Pompengan Sungai Jeneberang (BBWS-PJ) Alexander Nandar menjelaskan jika tahun ini, dari alokasi anggaran yang didapatkannya khusus untuk bendungan terjadi penurunan akibat dari dampak pandemi Covid-19.
Untuk tahun anggaran 2021, dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang diserahkan khusus Satker bendungan, BBWS -PJ sekitar Rp 400 miliar.
“Jadi ada penurunan, yang cukup signifikan untuk anggaran khusus satker sendiri, yang sebelumnya sekitar Rp 900 miliar sekarang sisa kurang lebih Rp 400 miliar,” kata Nandar, ditemui usai menerima DIPA di Hotel Claro, Senin (30/11).
Dari DIPA yang Rp 400 miliar, Nandar menyebutkan anggaran Rp 189 Miliar buat Bendungan Karraloe sedangkan sekitar Rp 250 miliar untuk Pammukulu.
Menurutnya, berkurangnya DIPA 2021 yang diterima satker bendungan, selain karena adanya pandemi Covid-19 juga adanya beberapa kegiatan yang bergeser penyelesaiannya dari target.
“Jadi ada kegiatan yang tahun ini dipindahkan ke tahun berikutnya, bahkan ada kegiatan yang selesai di tahun 2022-2023. Seperti bendungan pammukulu itu secara jadwal harusnya selesai di tahun 2021, kalau asumsi seperti harusnya kami meneri DIPA Rp 1 Triliun, tapi karena di geser satu atau dua tahun lagi makanya secara otomatis alokasi DIPA kami berkurang,” sebutnya.
Nandar, menjelaskan sejauh ini Bendungan Pammukulu seperti yang diketahui pengerjaannya sempat terhenti hampir dua tahun tertunda pelaksanaan karena masalah lahan, “Alhamdulillah di Akhir tahun 2019, baru bisa mulai pengerjaan fisik. Dua tahun sebelumnya sama sekali tidak ada pengerjaan dan ini mampu terselesaikan sehingga sekarang susah bisa bekerja,” terangnya
Selain itu, Ia menyebutkan untuk pembebasan lahan juga dilaksanakan secara pararel, dan mudah-mudahan bisa selesai 90 persen tahun ini. Nandar mengakui jika merunut dari perencanaan ini alokasinya tidak seperti sebelumnya, “Inikan kemungkinan kita perpanjang disesuaikan ketersediaan anggaran,” jelasnya.
(Iin Nurfahraeni)