INIPASTI.COM, MAKASSAR – Kota Makassar menjadi salah satu daerah yang terkena dampak banjir, pada 22 Januari. Puluhan rumah terendam banjir, dan masyarakat harus mengungsi akibat kondisi tersebut.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengungkapkan, lokasi banjir terjadi di daerah perumahan karena kondisi lahan yang ditempat bangun adalah daerah serapan air, “Kenapa semua terjadi di perumnas, karena dibangun di tempat air. Seandainya tidak dibangun di situ tentu tidak banjir,” katanya, usai menghadiri Rapat Koordinasi penanganan banjir dan tanah longsor bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, Minggu (27/1/2019) di Kantor Gubernur.
Terkait kondisi sekolah-sekolah yang terendam banjir, dan adanya keluhan drainase yang tidak terintegrasi. Danny Pomanto menjelaskan ini bukan lagi masalah drainase , tapi memang leveling (rendah) disana.
“Bagaimana mau bikin drainase, airnya tidak bisa diangkat karena lebih rendah dari drainase induknya. Makanya banyak kejadian banjir di perumnas Antang, Perumnas di Pattimbang dan Bung,” jelasnya
Untuk itu, Ia pun meminta kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar dapat membangun kanal yang menghubungkan antara Sungai Jeneberang dan Sungai Tallo, “inikan semua pembuangan disitu”
Selain itu, Danny Pomanto juga menyebutkan kondisi pendangkalan di Sungai Tallo, serta penegakan hukum tutup –tutup sungai,”Makanya kami usulkan kanal dan selter evakuasi,”imbuhnya
Peran RT/RW, menurut Danny Pomanto juga dimaksimalkan, dengan siaga bencana . Pemerintah pusat bangun kanal dan keruk sungai.
(Iin Nurfahraeni)