INIPASTI.COM, JAKARTA – Dalam sebuah konferensi pers, Menkopolhukam Wiranto menyebutkan bahwa demonstrasi harus diwaspadai karena menurutnya akan mengerahkan kelompok Islam radikal. Pernyataan itu pun ditanggapi oleh Pengamat Politik, Rocky Gerung.
Menurut Rocky, argumen yang disampaikan oleh Menkopolhukam merupakan narasi yang norak. “Agak norak sih narasinya Pak Wiranto. Karena dia sebut, hati-hati pada petugas medis, hati-hati pada tukang ojek, hati-hati pada Islam Radikal, segala macam hati-hati. Padahal itu juga demonstrasi,” ujar Rocky pada Kupas Tuntas yang disiarkan langsung CNN Indonesia pada 27 September 2019 kemarin.
Ilmuwan Filsafat ini menganggap tidak ada yang salah jika memprovokasi pikiran. Karena menurutnya demonstrasi itu adalah hak untuk menyatakan pikiran. “Kalau kita memprovokasi orang untuk menyatakan pikiran, apa yang salah? Justru Wiranto tuh yang salah, karena dia bikin kontra-provokasi dengan menakut-nakuti orang yang mau demo,” katanya.
Rocky menegaskan kembali bahwa demonstrasi adalah inti dari demokrasi. Soal tunggang menunggangi, lanjutnya, itu pasti ada. Tapi dia menjelaskan bahwa itu merupakan hal biasa.
Filsuf asal Manado ini bahkan menyinggung Wiranto dalam kapasitasnya sebagai Menkopolhukam. Rocky mengungkapkan bahwa seharusnya Wiranto langsung saja menangkap sosok yang dianggap menunggangi demonstrasi tersebut. Karena menurutnya, pemerintah mempunyai power untuk melakukan hal tersebut.
“Kalau dia pemimpin politik, pemimpin keamanan, dia nggak usah ngomong, dia tangkap aja. Dari awal dia tahu, nih negara ada aparat intelijen, punya mata di seluruh CCTV Jakarta. Kenapa tidak dari awal dia pergunakan mata digital itu untuk membekuk yang disebut sebagai penunggang gelap supaya tidak terjadi?,” jelas Rocky.
(Sule)