INIPASTI.COM,MAKASSAR – Beberapa pekan terakhir bencana, longsor dan banjir melanda sejumlah daerah di Sulawesi Selatan, bahkan Jumat (3/5) sejumlah daerah dilaporkan sedangan diterjang bencana alam, yaitu Enrekang, Sinjai, Sidrap, Luwu dan Wajo.
Untuk itu, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi telah menurunkan alat berat di sejumlah daerah rawan, terutama bencana longsor. “Kami sudah mensiagakan alat, terutama pasca longsor sebelumnya agar tidak menghambat akses jalan yang tertutupi material longsor” sebut Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulsel Astina Abbas.
Ia menjelaskan, sejumlah titik rawan bencana yang sebelumnya telah dipetakan ini, telah diturunkan alat berat termasuk di daerah, “Sudah ada alat dibeberapa titik, sehingga ketika ini terjadi longsor langsung dilakukan pembersihan, diantaranya titik ke arah Bua-Rantepao, dan Sabbang-Seko” ucapnya
Terkait koordinasi dengan Balai Jalan Nasional, untuk sejumlah ruas jalan nasional yang rusak akibat bencana alam, Astina menyatakan pihak Balai Jalan juga sudah turun, untuk memastikan kondisi semu dan menyiapkan alat mereka juga disana.
Sedangkan untuk anggaran perbaikan, Astina mengatakan untuk saat ini belum ada, “Belum perbaikan, sekarang ini fokus pada pembersihan material longsor, sehingga jalan berfungsi maksimal,” paparny
Sementara itu, Pj Wali Kota Palopo, Asrul Sani menjelaskan, sebagai salah satu daerah terdampak dari bencana longsor, yang menjadi fokus adalah masalah akses jalan, dimana membutuhkan alat-alat seperti eskafator untuk membersihkan material. “Alat-alat yang dimiliki sudah disiagakan, termasuk meminta bantuan pengadaan alat ke Provinsi seperti eskafator, ” paparny
Diakui, Asrul Sani salah satu kendala daerah saat bencana longsor, adalah alat berat untuk membersihkan material makanya dilakukan pengadaan, dan memint bantuan juga ke provinsi agar masalah akses jalan dapat segera terselesaikan
Asrul menambahkan saat ini kota Palopo, masih ada satu akses jalan yang masih tertutup, perbatasan Palopo-Luwu, sehingga masyarakat yang akses jalan tertutup harus berputar ke Luwu memenuhi kebutuhan mereka.
(Iin Nurfahraeni)