INIPASTI.COM – Pemerintah di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto telah mengambil langkah besar dalam efisiensi belanja negara dengan memangkas 19 pos anggaran.
Langkah ini diharapkan dapat menghasilkan penghematan sebesar Rp306 triliun, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK I 2025 di Jakarta, Jumat 24 Januari 2025.
Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025. Pemangkasan dilakukan dengan mengidentifikasi anggaran yang dianggap kurang produktif dan memprioritaskan penggunaan dana untuk sektor strategis.
Kategori Anggaran yang Dipangkas ; Sri Mulyani menjelaskan bahwa penghematan ini dilakukan melalui tiga kategori utama, yaitu:
Kegiatan Seremonial
Belanja seremonial dianggap sebagai pos yang tidak memberikan dampak langsung kepada masyarakat. Anggaran untuk kegiatan seperti halalbihalal, serah terima jabatan, seminar, rapat, hingga pengadaan souvenir akan dipangkas.
“Di era digital ini, masih ada beberapa kementerian yang menganggarkan untuk percetakan. Ini yang kami potong,” ujar Sri Mulyani.
Biaya Sewa
Pemangkasan juga menyasar biaya sewa gedung, kendaraan, dan peralatan yang dirasa kurang efisien.
Pengeluaran Lainnya
Kategori ini meliputi anggaran untuk jasa konsultan, bantuan pemerintah dari kementerian, maintenance atau perawatan, hingga perjalanan dinas yang selama ini dianggap dapat diminimalisir tanpa mengganggu efektivitas kerja.
“Perjalanan dinas dan jasa-jasa konsultan juga menjadi fokus efisiensi. Kami meminta kementerian dan lembaga untuk lebih tajam dalam menyusun anggaran,” tambahnya.
Tujuan Pengalihan Anggaran
Hasil penghematan sebesar Rp306 triliun akan dialokasikan untuk belanja yang lebih produktif, seperti:
Program makan bergizi gratis untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Mendorong target swasembada pangan dan kemandirian energi.
Penguatan sektor kesehatan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Berikut daftar lengkap pos belanja yang dipotong sesuai arahan Presiden Prabowo:
- Kegiatan Seremonial
Halalbihalal
Serah terima jabatan
Rapat dan seminar
Kajian dan analisis
Pengadaan barang
Diklat dan pelatihan
Honor kegiatan
Jasa profesi
Percetakan
Souvenir - Biaya Sewa
Sewa gedung
Sewa kendaraan
Sewa peralatan - Pengeluaran Lainnya
Jasa konsultan
Bantuan pemerintah dari kementerian
Maintenance (perawatan dan pemeliharaan)
Perjalanan dinas
Arahan Presiden: Fokus pada Dampak Nyata
Presiden Prabowo menegaskan pentingnya penggunaan anggaran negara untuk kegiatan yang memiliki dampak nyata bagi masyarakat. Langkah efisiensi ini diharapkan menjadi pijakan untuk mencapai kemandirian di berbagai sektor strategis, termasuk pangan, energi, dan kesehatan.
Kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memanfaatkan APBN secara optimal, menciptakan pemerintahan yang lebih efisien, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat (sdn)