INIPASTI.COM, PANGKEP – Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Cokroaminoto Makassar Dr Ir Ida Suryani MP melatih masyarakat memanfaatkan limbah plastik menjadi kerajinan tangan yang bernilai ekonomis. Industri kreatif kerajinan dari limbah rumah tangga dinilai dapat mengurangi jumlah sampah dan pencemaran lingkungan.
Pihaknya melatih warga mengolah limbah anorganik menjadi barang yang bermanfaat. Melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM), pihaknya mengedukasi warga Kelurahan Pa’bundukang, Kecamatan Pangkaje’ne, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Adapun PKM ini didanai Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia. Proses atau tahapannya, kata Ida Suryani, telah ia lakukan empat kali. “Dimulai dari survei, penyuluhan, sosialisasi, hingga monitoring dan evaluasi,” katanya saat diwawancarai di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (31/10/2018).
Produk daur ulang sampah yang dihasilkan antara lain kerajinan bunga, tas, sandal, gantungan kunci, tempat tisu, mainan anak, tempat pulpen, tempat air gelas mineral, tempat sendok, dan keranjang.
Bersama Muhammad Amir SAg MAg, ia menggandeng dua kelompok ibu rumah tangga, yaitu Kelompok Teratai dan Kelompok Asoka. Kelompok ibu-ibu tersebut berjumlah 20 orang. PKM ini dimulai sejak April 2018 hingga November 2018.
Untuk mendukung program ini, alat-alat dibeli di Makassar. Sedangkan bahan dasar berupa sampah plastik diperoleh dari lokasi pengabdian yaitu di Kelurahan Pa’bundukang. Bahan dasar tersebut diperoleh dari pengumpul.
Menurutnya, animo masyarakat cukup besar. Agar bisa kontinu, hendaknya pemerintah daerah memberi dukungan. Ia berharap, pihak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) supaya membantu menjual produk. “Jika produk telah dibuat lantas tidak terjual, maka masyarakat merugi. Uang yang dikeluarkan untuk ongkos produksi tidak kembali,” ungkapnya.
Kendala yang dihadapi, katanya, terkait pemasaran produk yang temporer. Kerajinan dari limbah tersebut laku disaat momen pameran. Belum ada toko yang khusus menerima produk tersebut. “Kami ingin di tingkat kabupaten ada toko yang khusus menerima produk kerajinan tangan. Mohon bisa diwadahi oleh pemerintah kabupaten,” sebut Ida Suryani. (Ilmaddin Husain)