INIPASTI.COM, MAKASSAR – Ada satu terobosan yang dianggap menarik untuk dilaksanakan oleh Wakil Ketua II Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Lasharan (STIMLas) Jaya Makassar, Dr Amsal Sahban yaitu dengan menggiatkan seluruh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di kampus.
Menurut putra pendiri STIMLas Jaya Makassar, mahasiswa selain menguasai ilmu yang diberikan dosen di kampus, mahasiswa juga diberikan pengetahuan tentang kewirausahaan. Sehingga setelah lulus kuliah tidak lagi harus menunggu kapan penerimaan PNS atau menunggu dibukanya lowongan kerja di perusahaan, akan tetapi bisa mandiri mendirikan usaha sendiri.
“Mengapa pada umumnya lulusan perguruan tinggi di Indonesia kurang meminati dunia usaha dibandingkan dengan alumni luar negeri?. Salah satu faktornya adalah faktor SDM. Rata-rata mahasiswa Indonesia tidak memiliki kecakapan dalam menjalankan usaha, sehingga perlu diberi pengetahuan tambahan, seperti workshop dan magang di usaha-usaha kreatif yang ada. Sekarang ini merintis memagangkan anak-anak mahasiswa di usaha sablon,” ujar Amsal.
Amsal Sahban yang baru beberapa bulan menyelesaikan studi doktornya (S3) di Universiti Utara Malaysia (UUM) yang sebelumnya separuh waktu pernah kuliah di Victoria University Wellingtong New Zealand, banyak mendapatkan pengalaman di luar negeri, dimana para keluaran perguruan tinggi luar negeri tidak tergantung harus menjadi PNS seperti di Indonesia.
Tetapi luaran perguruan tinggi setelah lulus langsung mandiri. Mereka rata-rata sudah menciptakan lapangan kerja. Sangat berbeda dengan luaran perguruan tinggi di Indonesia, banyak yang menganggur setelah lulus, karena tidak memiliki keahlian atau soft skill di dunia kerja.
Dosen masa depan STIMLAS Jaya Makassar ini, ketika ditemui inipasti.com usai acara wisuda sarjana di kampus, mengatakan, untuk meningkatkan minat usaha mahasiswa beberapa faktor yang harus mendukung, diantaranya faktor dukungan orang tua, keluarga dan teman. Banyak mahasiswa sukses berusaha karena dukungan dari orang-orang di sekelilingnya.
Selain itu untuk menjadi entrepreneurship, yang bersangkutan harus proaktif mampu menangkap peluang bisnis yang ada, memiliki inovasi yang kreatif serta pengusaha itu harus berani mengambil risiko.
“Kalau ada yang mampu memulai berusaha tetapi tidak mau menanggung risiko dapat dipastikan orang tersebut tidak bisa maju-maju. Ini penting bagi mahasiswa sebagai bekal didalam berusaha,” tandasnya dosen yang mengampuh mata kuliah Manajemen Resiko ini.
Selain ilmu manajemen resiko, mahasiswa STIMLAS Jaya Makassar, akan dibekali pula keterampilan tentang komunkasi skill, dan penguasaan Bahasa Inggris. Untuk membumikan Bahasa Inggris di kampus, mahasiswa setiap tahun menggelar lomba pidato Bahasa Inggris.
Di STIMLAS Jaya Makassar, mahasiswa memperkuat percakapannya, lalu kemudian bagaimana menuliskannya yang benar. Dan untuk mendukung penguatan Bahasa Inggris di kampus, dibuatkan pula kelompok-kelompok diskusi Bahasa Inggris yang saat ini diberi nama Inggris Club.