INIPASTI.COM, MAKASSAR – Kondisi saat ini Bahasa Indonesia terdesak oleh bahasa lain terutama bahasa asing.
Ini dapat diamati pada beberapa pusat pertokoan, hotel, tempat wisata,tempat hiburan hampir semuanya menggunakan bahasa asing.
Demikian ditegaskan Ketua Umum Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (HPBI), Drama. Yeyen Maryani, M.Hum.
Pada Seminar Nasional bertema Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya di Era Industri 4.0.
Dijelaskan, kondisi demikian menimbulkan tanda tanya dimanakah bahasa Indonesia dalam penamaan tempat-tempat tersebut.
Kehadiran HPBI itu menjadi tugas dan tanggung jawab untuk melakukan pembinaan dan penyuluhan serta sosialisasi kebahasaan ditengah masyarakat.
Anggota-anggota HPBI secara langsung menjadi pejuang-pejuang bahasa, tegasnya.
Bahasa adalah identitas sehingga kalau bahasa tidak dibina, tidak di lestarikan, tidak disosialisasikan akan punah sehingga identitas juga akan hilang, katanya.
HPBI beberapa tahun ini mengalami mati suri sehingga tahun ini mulai bangkit dengan membentuk pengurus di wilayah di seluruh provinsi.
HPBI adalah organisasi yang berkecimpung dalam pembinaan, pengajaran,penelitian, penyuluhan bahasa dan sastra indonesia.
Termasuk bagi peminat, pemerhati dan pencinta bahasa dan sastra Indonesia, tandasnya.
Program HPBI terdiri atas pembinaan bahasa, pembinaan sastra, penataan organisasi serta kerjasama pembinaan bahasa dan sastra Indonesia.
Seminar menampilkan pemateri lain Ketua HPBI Sulsel, Prof Anshari, Dr. Ery Iswari, M.Hum, Dr.Salam, M.Pd dengan moderator Dr. Andi Syukri Syamsuri, M.Hum.
Peserta seminar berjumlah 500 orang berasal dari guru, dosen, wartawan, mahasiswa bahasa Indonesia dan sastra S1, S2 dan S3. (ma’ruf)