INIPASTI.COM, TAKALAR – Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo melakukan panen udang vanname perdana di tambak milik Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Minggu (1/12) sore.
Ia mengatakan, sektor budidya perikanan dan kelautan Sulsel perlu terus didorong melalui program berkelanjutan.
“Indonesia saat ini belum begitu luar biasa menghasilkan udang, untuk nilai yang kita eksport. Potensi Sulawesi Selatan, terutama budidaya laut dan payau sangat besar, tapu masih saja menjadi 5 besar produsen ikan hasil budidaya untuk level nasional,” ungkap Edhy.
Menurutnya, potensi udang di Indonesia sangat besar, untuk peningkatan ekspor agar meningkatkan devisa, Edhy menyebutkan, jika pihaknya saat ini tengah melihat model tepat melihat potensi yang ada. Ia ingin memadukan kelompom nelayan yang ada dengan pengusaha yang bergerak di bidang perikanan.
Edhy menambahkan, sub sektor akuakultur masih menjadi raksasa tidur, ini tentu sangat ironi mengingat nilai ekonominya yang begitu besar yakni diperkirakan hingga mencapai USD 200 miliar
“Jika semua potensi mampu dimanfaatkan secara optimal. Saya yakin kita mampun produksi udang hingg 5 ton dari bahkan bisa 7 ton dari 100 ribu hektare lahan tambak. Sehingga ke depannya lagi kita juga mampu produksi 500 ribu ton, dari produksi nasional kita saat ini yang baru 200 ribu ton,” urai Edhy.
Sebelum panen udang dan berkesempatan meninjau proses pembibitan benur vanname dan udang windu, Edhy Prabowo, meresmikan industri pembibitan udang dan ikan di Dusun Jalange, Kelurahan Mallawa, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
Industri pembibitan udang dan ikan seluas 17 hektare milik PT Esaputlii Prakarsa Utama ini, merupakan penyuplai udang terbesar di Indonesia. Industri ini dipercaya mampu menandai era kebangkitan industri udang Sulawesi Selatan tahun 2020.
Terpisah, Kepala Balai PBAP Takalar Nono Hartanto mengatakan, pihaknya bisa memproduksi 4-4,5 ton udang jenis vanname di satu petakan kolam tambak berukuran 4.000 meter persegi.
“Untuk satu siklus panen udang jenis vanname bisa memproduksi 14-16 ton. Setelah panen akan diambil buyer, mereka yang akan memasarakan, baik ke dalam atau pun ke luar negeri,” ungkap Nono.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyebutkan, jika udang vanname mulai dikenal di Sulsel pada 2003. Udang vename berhasil ekspor sebesar 7.055 ton pada 2008.
Adapun potensi tambak di Sulawesi Selatan cukup besar, yakni sebanyak 9.600 hektare yang efektif untuk budidaya udang vanname.
“Sektor perikanan dan kelautan merupakan salah satu tulang punggung ekonomi di Sulawesi Selatan yang memiliki panjang pantai 2.000 kilometer,” tukas Sudirman.
(Iin Nurfahraeni)