INIPASTI.COM, YOGYAKARTA – Seperti diketahui bahwa neraca perdagangan Indonesia pada 2018 mengalami defisit USD 8,57 Miliar, sedangkan pada 2017 terjadi surplus USD 11,84 Miliar. Defisit tersebut dikarenakan naiknya defisit sektor Migas dari USD 8,57 Miliar (2017) menjadi USD 12,40 Miliar (2018), kemudian turunnya surplus sektor Non –Migas dari USD 20,41 Miliar (2017) menjadi USD 3,84 Miliar (2018). Tercatat neraca perdagangan periode Januari-Mei 2019 mengalami defisit sebesar USD 2,14 Miliar. (data DJ PEN Kemendag RI sumber dari BPS).
Sektor Non Migas pada periode Januari-Mei 2018 surplus USD 2,25 Miliar, namun terus menurun pada periode Januari-Mei 2019 sebesar USD 1,6 Miliar. Dengan demikian sektor non migas dimana UKM cukup memberikan andil pada kondisi makro ekonomi, diperlukan suatu kebijakan yang sifatnya adalah percepatan pengembangan UKM dan Produk UKM berorientasi ekspor secara Nasional.
Guna mengetahui sejauh mana realisasi dan kendala-kendala apa yang dihadapi dilapangan serta strategi/kebijakan apa yang diperlukan untuk mempercepat implementasinya dilaksanakan Talkfest Fast Track UKM Ekspor yang dilaksanakan dalam rangka Hari Nasional UMKM 2019 di Jogjakarta pada Selasa 6 Agustus 2019, berlangsung di Aula PLUT Dinas Koperasi & UKM Provinsi DI. Jogjakarta. Hadir dalam Talk Fest ini Ir. Agus Muharran, M. SP. yang merupakan staff khusus Menteri Koperasi & UKM RI.
“Ekspor UKM itu mesti terintegrasi, karena UKM karakternya berbeda seperti industri ataupun Usaha Menengah, selain itu persepsi terkait ekspor mesti memiliki kesamaan pandangan dalam melakukan pembinaannya.” ujar Agus
Selain itu Ekspor UKM memerlukan informasi pasar dari Negara Tujuan Ekspor (NTE) agar produk UKM tepat sasaran. “UKM ekspor adalah proses yang mesti di desain untuk dapat menjadi pendorong ekonomi, proses itu disiapkan dari hulu ke hilirnya. Kami sebagai Diaspora Indonesia siap memberikan pelayanan informasi terkait dengan Market Demand.” pungkas Ira Damayanti salah satu Narasumber dari Indonesia Diaspora Network.
Acara Talk Fest ini merupakan penutupan rangkaian kegiatan Hari Nasional UMKM 2019 yang diusung oleh ABDSI (Asosiasi Bisnis Development Service Indonesia) yang di mulai dari tanggal 3 – 6 Agustus 2019 yang dipusatkan di Jogjakarta. Dari rangkaian Harnas ini diharapkan akan menghasilkan rekomendasi kepada Pemerintah dalam percepatan pengembangan UKM untuk menuju pasar Global.
Narasumber lainnya berasal dari Deputi Pemasaran Kementerian Koperasi & UKM, Perusahaan Logistik, Lembaga Sertifikasi Profesi, dan Bea Cukai DI Jogjakarta.