Penulis : Anti Zeneiveva
INIPASTI.COM, BONE – Warga Bontocani khususnya Kelurahan Kahu, Kecamatan Bontocani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (gapoktan) “Sihie” memanfaatkan lahan perkebunan dan hutan untuk budidaya lebah madu sebagai upaya meningkat perekonomian mereka.
Ketua Gapoktan Sihie Sultan AMd, Minggu, (2/10) mengatakan budidaya lebah madu sudah dilakukan sejak enam bulan lalu, namun dilakukan dengan cara tradisional dan hanya mengambil di pohon-pohon yang cukup membahayakan keselamatan para petani.
Sultan menjelaskan, budidaya lebah yang mereka kelola yakni dengan meletakkan kotak di lahan kebun atau hutan yang berisi tanaman kakao, kopi, cengkeh dan sebagainya. Hal ini sesuai arahan tim teknis dari Universitas Hasanuddin dalam kegiatan “IBM teknologi budidaya dan konservasi lebah madu ramah lingkungan sebagai sumber pendapatan masyarakat” di lokasi pelatihan di Aula Kantor Kelurahan Kahu yang dilanjutkan dengan praktik di lokasi lahan demplot lebah madu.
Diharapkan pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam pengembangan budidaya lebah jenis “apis millifera” serta pengelolaan hutan dan lahan yang lestari
Penyuluh Pertanian Kecamatan Bontocani Yusran A. Yahya, mengatakan budidaya lebah madu sangat bermanfaat bagi masyarakat, dan akan dikembangkan lagi. Sebab nilai ekonomi dari budidaya ini cukup menjanjikan. “Kita di kawasan hutan, rencananya selain di kebun warga, budidaya lebah madu juga kita kembangkan di lahan pemukiman warga. Jadi selain tetap menjaga kawasan hutan, pembuahan tanaman perkebunan dan hortikultura di area budidaya ini akan semakin baik. Dan hasil produksinya juga tentu menjadi pendapatan tambahan warga,” kata Yusran.
Baca juga : Konservasi Lebah Madu Ramah Lingkungan
//