INIPASTI.COM, MAKASSAR – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) mengungkap kasus penipuan travel umrah bodong dengan modus promo yang dilakukan dua bos PT Arca Perkasa.
“Kedua pelaku ini menjalankan aksinya dengan modus menggunakan perusahaan bodong. Mereka seolah-olah punya travel tapi sebetulnya tidak punya,” ujar Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani, Rabu (13/9/2017).
Menurut Dicky, korbannya bahkan ada dari luar Sulawesi. “Dari Gowa, Makassar bahkan Kalimantan. Latar belakang korban juga berbeda-beda,” tambahnya.
Penyidik, lanjut Dicky, masih berupaya melakukan pendalaman terhadap kasus ini. Apalagi, korbannya ada dari luar Sulawesi, seperti Kalimantan.
Sebelumnya, Arsad dan Haryadi dilaporkan Heny saat menghimpun dana dari para calon jemaah yang ditawari promo umrah sebanyak Rp 14 juta, Heny kemudian menghimpun dana dari 76 orang jemaah. Pada Mei 2014, Heny secara bertahap menyerahkan Rp1.080.000.000 kepada PT Arca Perkasa.
Setelah menyerahkan dana tersebut ke Bos PT Arca, para jemaah kemudian dijanjikan akan berangkat umrah pada Mei 2015. Akan tetapi tidak kunjung diberangkatkan.
Heny mendesak pihak travel, barulah PT Arca Perkasa menyerahkan tiket pesawat untuk 76 jemaah tersebut. Tetapi setelah di Bandara Sultan Hasanuddin, tiket tersebut ternyata palsu sehingga jemaah batal berangkat.
“Tersangka juga berjanji akan berangkatkan jemaah bulan Desember 2015. Namun namun tidak sanggup juga. Hingga akhirnya kasus ini dilaporkan ke Polda Sulsel,” jelas Dicky.
Dicky menyebut penipuan dengan modus umroh telah marak terjadi. Olehnya itu pihak Polda Sulsel berharap Kanwil kemenag dapat mengekspos travel mana saja yang resmi untuk perjalanan Umroh dan Haji.
“Ternyata penipuan modus ini sudah marak. Untuk mencegah korban semakin bertambah, kita berharap Kemenag mengekspos travel mana saja yang resmi,” tukasnya.
(Ahadri/Inipasti)