INIPASTI.COM, MAKASSAR – Seringnya penderita HIV/AIDS mendapat perlakuan tidak menyenangkan, termasuk meningkatnya penderita HIV/AIDS, Biro Napza dan HIV AIDS Sulawesi Selatan (Sulsel) membuat program gerakan 1000 Masyarakat Peduli HIV/AIDS.
Kepala Biro Napza dan HIV/AIDS Sulsel, Sri Endang Sukarsih menjelaskan, gerakan ini dibuat dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember 2016 mendatang.
Menurutnya, gerakan ini bertujuan agar masyarakat yang ditunjuk dapat mengedukasi cara pengendalian maupun pencegahan AIDS, pihaknya menggandeng masyarakat dan beberapa pihak karena HIV/AIDS adalah urgensi bersama.
“Berbagai persiapan telah dilakukan, dengan melibatkan masyarakat dan pihak terkait karena persoalan HIV maupun Napza adalah permasalahan kita semua,” kata Sri, Senin (21/11/2016).
Ia menjelaskan masalah HIV sudah sangat memprihatinkan, karena kasusnya terus meningkat dan massif. Bahkan di semua kabupaten/kota di Sulsel sudah ada.
Sri menambahkan, dari data Dinas Kesehatan Sulsel, jumlah total pengidap HIV/AIDS atau ODHA hingga Juni 2015 mencapai 10317 orang. “Jumlah itu terdiri dari HIV sebanyaj 6442 orang dan AIDS 3875 orang,”jelasnya.
Dari jumlah tersebut 65,4 persen atau 6748 didominasi oleh laki-laki. Menyusul perempuan 3281 orang atau 31,8 persen dan transgender 288 orang atau 2,8 persen.
Sedangkan, menurut Sri, faktor risiko mencapai 65 persen disebabkan penularan kepada ibu rumah tangga dan anak. Selain itu bisa disebabkan pula heteroseksual, homo dan biseksual, maupun persalinan.
“Saya cukup prihatin, karena jumlah ODHA yang direhabilitasi masih sangat sedikit dan hanya melalui rehabilitasi medis. Untuk itu pihaknya saat ini terus mengembangkan rehabilitasi dengan metode partisipatif yaitu rumah singgah Ballatta,” terangnya.