INIPASTI.COM, MAKASSAR, — Meskipun tahapan Pilkada Luwu Utara (Lutra) masih cukup lama, namun Partai Golkar Sulsel telah memastikan sikap politiknya di Pilkada Lutra.
Partai berlambang beringin ini memastikan akan mengusung Indah Putri Indriani yang saat ini berstatus incumbent atau petahana disana.
“Yang pertama kita akan dukung petahana, karena satu-satunya yang mendaftar (di Golkar) hanya dia untuk calon bupati,” kata Ketua tim 9 penjaringan Calon Kepala Daerah, Kadir Halid Rabu 6 November.
Selain satu-satunya pendaftar di Golkar, alasan lain yakni Indah Putri Indriani merupakan istri ketua Golkar Lutra Muhammad Fauzi dan anggota DPR RI Dapil Sulsel.
Kadir mengatakan walaupun Pilkada masih lama, namun Golkar sangat optimis dan yakin dengan kondisi politik sekarang ini, Indah Putri Indriani memiliki peluang besar untuk menang.
“Insya Allah karena tidak ada calon lain. Untuk di Lutra memang selama ini tidak pernah kita memenangkan pertarungan mulai dari sejak terbentuknya Lutra tapi kemarin sedikit terpecahkan dengan kita menang di Pilgub kemarin. Jadi saya kira ada langkah positif terhadap yang dilakukan masyarakat Lutra sehingga bisa kita menang di Pilgub kemarin,” pungkas Kadir.
Jika demikian, maka kemungkinan besar yang akan terjadi Golkar akan melawan NasDem yang telah berkomitmen usung Thahar Rum yang saat ini menjabat Wabup Lutra.
“Bisa saja terjadi Golkar melawan Nasdem karena duet ini kita tidak bisa lagi pertahankan, sempat juga kita tanya kalau duet ini kita pertahankan kan bagus sekali, bisa saja kotak kosong,” ujarnya.
Golkar Tolak Kotak Kosong
Meskipun posisi petahana Indah Putri Indriani masih sulit dikalahkan, namun partai Golkar menolak jika terjadi kotak kosong di Pilkada Lutra.
“Memang Nasdem juga harus koalisi, kalau Golkar kan tidak, tapi saya harapkan jangan kotak kosong disana, jadi tetap ada calon lawan untuk menantang petahana,” harap Kadir.
Kadir berharap Thahar Rum bisa maju melawan Indah Putri dan Golkar akan berhadapan dengan NasDem di daerah tersebut. Di Pilkada Lutra Golkar menguasai 8 kursi sementara syarat mengusung 7 kursi.
(Muh. Seilessy)