INIPASTI.COM, JAKARTA- Google telah menyediakan mesin pencari versi ‘ringan’ yang disebut Google Search Go. Aplikasi ini ditujukan bagi pengguna ponsel pintar (smartphone) Android dengan spesifikasi yang rendah.
“Misi kami adalah membantu pengguna menemukan informasi yang relevan dan tepat saat mereka membutuhkan.
Maka itu, kami membuat produk Google Go sehingga bisa diakses oleh banyak pengguna,” kata Group Product Manager Google Search, Bibo Xu saat media briefing di kantor Google Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Setidaknya ada tiga fitur yang ditawarkan Google Go, yakni fitur pembaca halaman web, Key Moments, dan fitur Lens di Google Image Search.
Pertama, fitur pembaca halaman web. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mendengarkan situs yang tengah diakses dan dibantu oleh Google Translate.
“Fitur ini kami luncurkan karena kami tahu ada banyak orang yang lebih suka mendengarkan atau menonton konten daripada membaca halaman web yang panjang,” tutur Xu.
Saat pengguna mengakses situs, cukup mengetuk kalimat yang ingin didengarkan. Xu mengatakan saat ini baru ada dua bahasa daerah yakni bahasa Sunda dan Jawa.
Kedua, Key Moments. Fitur ini dapat memudahkan pengguna untuk mencari informasi yang mereka inginkan di dalam sebuah video.
Kreator konten atau bahasa lainnya Youtuber dapat menyematkan tulisan di dalam video yang mereka unggah, agar para pengguna dapat mencari kata yang mereka inginkan.
“Para Youtuber dapat menyematkan tulisan melalui fitur Key Moments di menit atau detik kapanpun yang mereka inginkan,” terang Xu.
Fitur terakhir yaitu Lens di Google Image Search.
Jika pengguna hendak melihat sesuatu dalam gambar yang ingin diketahui, seperti motif batik, pengguna bisa memakai fitur Lens dalam bahasa Indonesia untuk mengeksplorasi lebih lanjut dalam gambar.
Selama ini, Google telah memiliki fitur pencarian lowongan kerja yakni Jobs on Google Search.
Namun yang terbaru, Google merilis aplikasi bursa kerja bernama Kormo.
Project Lead Kormo Bickey Russell menyebut ada perbedaan antara aplikasi Kormo dan fitur Jobs on Google Search.
Salah satunya, Kormo dapat mencocokkan pekerjaan secara akurat berdasarkan keterampilan pengguna.
Sedangkan, ketika pengguna mengetik kata kunci lowongan kerja pada kotak Google Search, Google hanya akan memberi referensi berdasarkan lokasi pencarian.
“Kami membuat aplikasi Kormo untuk menampilkan lowongan pekerjaan yang lebih luas kepada pengguna berdasarkan keterampilan yang dicantumkan di akun Kormo mereka.
Sedangkan Jobs on Google Search hanya menampilkan lowongan sesuai kata kunci,” kata Russel saat peluncuran aplikasi Kormo di kantor Google Indonesia, Jakarta, Rabu(20/11/2019).
Pada fitur Jobs on Google Search, Google mengambil peran sebagai agregator yang menghimpun semua informasi lowongan kerja dari sejumlah layanan bursa kerja seperti karir.com, Jobstreet, dan Urban Hire.
Sedangkan Kromo bermitra dengan beberapa perusahaan secara langsung.
Russell mengatakan saat ini lebih dari 100 perusahaan yang telah terdaftar pada aplikasi Kormo. Sayangnya, perusahaan tersebut baru dihimpun dari Jakarta saja.
“Saat ini sudah ada lebih dari 100 perusahaan yang telah terdaftar dan hanya yang berkantor di Jakarta. Namun, dalam beberapa waktu ke depan, kami akan berekspansi ke Yogyakarta, Bali, dan Surabaya,” tuturnya.
Aplikasi Kormo sebetulnya telah diluncurkan versi beta pada Maret 2019. Selama periode itu, Google mengklaim sudah ada 50 ribu akun pencari kerja.
Selain itu, Kormo menyediakan beberapa fitur seperti pembuat curriculum vitae (CV) dan kumpulan materi belajar terkurasi untuk mengembangkan keterampilan melalui video maupun artikel.
Namun, Kormo hanya tersedia bagi pelamar di rentang usia 18-25 tahun atau bisa disebut seseorang yang baru mulai bekerja dan lebih sering menggunakan ponsel pintar untuk mendukung kegiatan sehari-hari (bs/syakhruddin).