INIPASTI.COM, HAITI -Haiti tercatat sebagai salah satu negara termiskin di dunia. Sebagian besar dari 11 juta warganya tinggal di wilayah rawan banjir dan dalam rumah yang rapuh. Haiti menjadi korban dari badai kuat dengan kecepatan angin 230km/jam. Badai ini juga membawa hujan lebat dan gelombang badai berbahaya. Badai Matthew yang merupakan badai Kategori Empat ini, menyapu Haiti bagian barat dan kini mendekati timur Kuba.
Akibatnya, akses ke Haiti Selatan juga terputus setelah jembatan yang menghubungkannya ke ibu kota, Port-au-Prince, roboh. Dilansir dari laman bbc.com, Deputi Wali kota Les Cayes Marie Claudette Regis Delerme mengatakan, kota dengan populasi 70.000 warga itu mengalami banjir. Banyak rumah kehilangan atap dan Ia sendiri menyelamatkan diri di tengah rapat ketika tiupan angin kuat merobek atap bangunan. Bahkan, seorang pria dalam keadaan sakit akhirnya tewas setelah mencoba menyelamatkan diri ketika ombak menghantam kota Port Salut.
Pemerintah mengatakan mereka berusaha mengembalikan akses ke Semenanjung Selatan Haiti setelah jembatan La Digue ambruk. Mereka mengakui jalur alternatif akan sulit ditembus. Presiden sementara Haiti Jocelerme Privert, sebelumnya mengatakan sejumlah orang di laut yang tidak ‘mengindahkan peringatan,’ tewas. Namun ia tidak memberikan informasi yang lebih rinci. Badai Matthew tercatat sebagai badai terkuat di wilayah Kepulauan Karibia sejak Badai Felix pada 2007. Pemerintah Haiti akhirnya membangun sekitar 1300 tenda darurat yang menampung 340.000 orang. Dua bandara di Haiti juga ditutup.
Perwakilan Unicef yang menangani anak-anak Marc Vincent mengatakan, lebih dari empat juta anak dapat terpapar dampak badai ini. Apalagi, penyakit yang dibawa oleh air menjadi ancaman utama bagi anak-anak dalam kondisi seperti ini. “Karenanya pasokan air bersih untuk anak-anak menjadi prioritas utama kami,” katanya.
Kira-kira 700 pasangan dan anak-anak tentara AS telah diterbangkan dari markas Guantanamo Bay, yang berjarak hanya 80 km dari lokasi badai dan diperkirakan akan datang. Badai tersebut juga diprediksi menghantam pesisir timur AS akhir pekan ini. Florida, Carolina Selatan, dan sebagian Carolina Utara telah mendeklarasikan kondisi darurat.(*)
Baca juga : #1-Dari Tambang Galian Manual di Kongo Hingga ke Ponsel dan Laptop Para Konsumen
//