INIPASTI.COM, SENGKANG – Memasuki Pilkada Wajo 2018, sejumlah bakal calon bupati sudah mempersiapkan diri ikut dalam pertarungan kekuasaan menuju kosong satu Wajo periode 2018-2023. Sejumlah nama telah masuk bursa bakal calon digadang menjadi pemimpin politik untuk lima tahun ke depan.
Di antara sekian banyak nama yang disebut-sebut, salah seorang di antaranya adalah Haji Amran SE. Sosok yang satu ini dinilai banyak kalangan mampu meraup dukungan dan simpati dari para pemilih yang ada di Wajo.
Salah seorang tim pemenangan Haji Amran SE lewat media sosial kepada inipasti.com (6/8/2016) mengatakan, paling tidak ada delapan variabel yag dimiliki Amran yang menjadi modal utama memimpin Wajo ke depan.
Dijelaskan, modal yang dimiliki tersebut pertama adalah, kemampuan untuk mempengaruhi serta memberikan motivasi kepada masyarakat untuk bekerja keras demi tercapainya kesejahteraa masyarakat.
Kedua, sosok ini orangnya sangat jujur dan terbuka. Kejujuran merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh Bupati. Kejujuran di sini juga terkait keterbukaan (transparansi) seorang bupati kepada rakyatnya, yakni dalam menghadapi suatu permasalahan.
Faktor ketiga adalah selalu bersikap adil dan bijaksana. Dalam menghadapi suatu permasalahan dia selalu bijaksan memandang sebuah masalah dari berbagai sisi sehingga dalam penyelesaiannya yang didiskusikan bersama anggota kata Risna.
Modal keempat, dia adalah orang sangat disiplin. Setiap pemimpin harus mampu memanejemenkan diri dengan baik sehingga kedisplinannya tersebut dapat dijadikan tauladan untuk para anggotanya.
Selanjutnya variabel kelima, mempunyai wawasan yang luas. Memimpin sebuah yayasan perusahaan dan organisasi kepemudaan apalagi organisasi pemerintah berarti harus siap untuk menghadapi berbagai masalah dan tantangan yang menghampiri. Oleh karena itu, wawasan yang luas harus dimiliki setiap pemimpin untuk dapat menyelesaikan masalah yang ada tegasnya.
Pada modal keenam, dia sangat mahir membangun kerja sama yang baik dengan investor, masyarakat. Pemimpin harus dapat membentuk suasana kerjasama yang nyaman sehingga anggota menjadi lebih produktif.
Usur ketujuh dia adalah orang senang mendengarkan. Hal ini yang seringkali luput dari pemimpin saat ini, yaitu kemampuan untuk mendengarkan. Terakhir kedelapan dia memiliki keberanian menegakkan hukum, ungkap Risna. (yahya)