INIPASTI.COM, Kring….kriiing Pos, kenangan masa silam tentang Pos Indonesia yang merupakan Badan Usaha Milik Negara ini, berfokus dalam layanan surat-menyurat, kita akan merasa bahagia setiap menerima surat dari tukang pos.
PT Pos Indonesia, awalnya bergerak pada pengiriman pos saja, seiring berkembangnya zaman, Pos Indonesia menambahkan layanan lainnya, yakni keuangan, properti, ritel tak lebih didukung oleh 4.000 kantor pos dan 28.000 kantor pos yang tersebar di seluruh kota di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan tehnologi informasi, membuat Pos Indonesia terseok-seok, bahkan untuk gaji karyawan harus meminjam pada bank.
PT Pos Indonesia, heboh disebut maubangkrut bahkan sampai meminjam uang hanya untuk membayar tunggakan gaji karyawan.
Sejarah juga mencatat, Kantor Pos ini pertama kali didirikan di Batavia, atau saat ini lebih dikenal Kota Jakarta.
Gubernur Jenderal G.W Baron Van Imhoff,yang pertama kali meresmikannya pada 26 Agustus 1746 silam.
Pos Indonesia ini didirikan dengan tujuan untuk menjamin keamanan dari surat-surat penduduk dan bagi mereka yang berdagang, dari kantor yang berlokasi di luar Jawa, dan tentunya untuk mereka yang datang dan pergi ke Negeri Belanda.
Dari situlah Pos Indonesia terus melakukan pelayanan yang terbaik dan mulai didirikan di kota-kota besar di Indonesia.
Tidak sampai disitu, Sejarah Pos Indonesia mencatat bahwa perusahaan pengiriman barang ini beberapa kali mengalami perubahan status.
Seperti Jawatan PT (Post, Telegraph dan Telephone). Namun, setelah dipimpin oleh Kepala Jawatan, operasi dari Pos Indonesia berbentuk layanan publik dan tidak mengandalkan komersialisasi.
Dewasa ini PT Pos Indonesia mengalami kondisi yang memprihatinkan dan perlu perhatian serta dukungan semua pihak.
PT Pos Indonesia pun menjawab hal tersebut, mereka menegaskan bahwa perseroan belum bangkrut.
“Ya kalau bangkrut sih nggak lah. Mudah-mudahan nggak,” kata SVP Kerjasama Strategis dan Kelembagaan Pos Indonesia, Pupung Purnama, Minggu (21/7/2019).
“Benar kita meminjam uang ke bank, itu benar adanya ya, ya memang ada (pinjaman uang untuk bayar gaji karyawan),” kata Pupung.
Alasannya, menurut Pupung adalah memang situasinya sedang menyusahkan perseroan dan memaksa mereka untuk meminjam uang “Memang situasinya ya, situasinya lagi susah,” ujarnya.
Sementara itu, Rieke mengatakan, “Saya pribadi akan pertahankan PT Pos sampai tidak pailit”,
Karena itu sejarah kemerdekaan bangsa kita ini,” kata Rieke dalam video yang dibagikannya, pada Kamis (18/7/2019).
Dalam rapat tersebut, Rieke juga menegur Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno yang dianggap paling bertanggungjawab dengan kondisi PT Pos Indonesia saat ini.
“Saya minta perhatian khusus pada Pak Harry untuk tidak main-main dengan kondisi PT Pos,” kata Rieke.
Menurut Rieke, perkembangan teknologi tidak dapat dijadikan alasan dari melesunya pemasukan PT Pos Indonesia.
“Di seluruh dunia, Pos itu tidak boleh tutup meskipun perkembangan IPTEK,” ujarnya(bs/syakhruddin)