INIPASTI.COM, NEW YORK – Raksasa produsen komputer asal Amerika, Hewlett-Packard (HP) mengumumkan rencana mereka, untuk melakukan restrukturisasi fiskal pada 2020.
Hal ini dilakukan efisiensi kegiatan operasional dan menjadi perusahaan yang lebih aktif secara digital.
HP Inc menyatakan bahwa mereka akan memotong 7.000 hingga 9.000 pekerja secara global.
Pemangkasan karyawan tersebut merupakan bagian dari rencana restrukturisasi yang bertujuan untuk memotong pengeluaran.
“Kami mengambil tindakan berani dan tegas saat kami memulai bab berikutnya,” kata Enrique Lores, Calon Presiden dan Chief Executive Officer HP Inc dalam keterangan resminya, Jumat (10/4/2019).
“Kami melihat peluang signifikan untuk menciptakan nilai pemegang saham dan kami akan mencapai ini, dengan memajukan kepemimpinan kami, mengganggu industri dan secara agresif mengubah cara kami bekerja.
Kami akan menjadi perusahaan yang lebih berfokus pada pelanggan dan aktif secara digital, yang akan memimpin dengan inovasi dan dijalankan dengan tujuan,” Jelasnya lagi dalam sebuah pernyataan.
Pemangkasan akan dilakukan melalui kombinasi PHK dan pensiun dini secara sukarela, katanya dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataan tersebut, HP memperkirakan bahwa rencana tersebut akan menghasilkan penghematan laju penjualan kotor tahunan sekitar US$ 1 miliar (Sekitar Rp 14,1 triliun) pada akhir tahun fiskal 2022.
Dengan PHK artinya perusahaan itu akan memutus kontrak sekitar 7 ribu-9 ribu pekerjanya, baik itu pemecatan paksa maupun pensiun dini yang dilakukan dengan sukarela.
Kami mengambil langkah besar dan penuh pertimbangan, sejalan dengan upaya kami untuk melakukan episode baru (dalam bisnis),” kata calon CEO HP Enrique Lores. “
Kami melihat kesempatan yang signifikan untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham dan kami akan mencapai ini dengan memajukan kepemimpinan kami, mendisrupsi industri, dan secara agresif mentransformasi cara kerja kami,” jelas Lores
Lores akan menduduki jabatan CEO pada 1 November 2019, menggantikan Dion Weisler (bs/syakhruddin)