INIPASTI.COM, MAKASSAR – Pinisi adalah kapal layar tradisional khas yang menjadi simbol ketagguhan pelaut orang-orang Bugis-Makassar, Sulawesi Selatan. Kapal jenis ini masih terus diproduksi hingga hari ini, tepatnya di Desa Bira, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba.
Namun siapa sangka, perahu penjelajah samudera warisan nenek moyang suku Bugis-Makassar ini awalnya berasal dari salah satu tempat di Kota Makassar yakni di Kelurahan Bira, Kecamatan Tamalanrea. Karena itulah, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto berencana akan memasukkan daerah tersebut menjadi kawasan situs sejarah Kota Makassar.
“Memang status tanah di kawasan ini perlu kita lindungi dengan baik. Karena ini sudah menyangkut situs sejarah,” ucap Danny saat hadir di tempat tersebut, Rabu, (10/5/2017).
Salah satu syarat situs sejarah menurut Danny, jika di kawasan itu memiliki cerita dan tokoh yang melatarbelakangi terbentuknya suatu kawasan. Sementara di Kelurahan Bira, katanya, telah memiliki semua hal itu.
Tinggal, lanjut Danny, dirinya akan membicarakan menyangkut status tanah tersebut kepada pihak Kawasan Industri Makassar (KIMA) dan meminta untuk menjadikan lokasi yang dimaksud diserahkan ke Pemerintah Kota sebagai Fasum atau Fasos yang menjadi kewajiban perusahaan. Jika mengacu pada Undang-undang tentang Fasum/ Fasos, sambungnya, maka hal ini sangat memungkinkan.
“Tentu ini ada prosesnya dan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi mohon doa kalian semua, saya akan berjuang untuk itu,” pungkasnya.
Kehadiran orang nomor satu di Kota Makassar di tempat tersebut sekaligus dirangkaikan dengan ziarah ke Makam Raja Bira Karaeng Loe Ri Bira yang dimakamkan di wilayah tersebut. Danny pun disambut dengan prosesi adat oleh tokoh adat Bira. Di samping itu, ia juga menyempatkan diri mendengar aspirasi warga dan foto bersama seluruh Tokoh Adat Bira yakni Keluarga Besar Bombang Talluna Bira.