INIPASTI.COM, GOWA – Tiga reformer terbaik hasil dari Diklat Kepemimpinan Administrator angkatan IX Tahun 2019 Lingkup Pemerintah Kabupaten Gowa mandapatkan nilai yang sangat memuaskan dari coach, mentor dan laboratorium kepemimpinan.
Ketiga orang tersebut yakni posisi pertama diraih oleh, Nurlyah Djamir dari Dinas Ketahanan Pangan dengan judul proyek perubahan ‘Sistem Pemupukan 3T (Tepat waktu, Tepat dosis, Tepat jenis). Posisi ke dua ditempati Kepala Bagian Humas dan Kerjasama Gowa, Indra Wahyudi Yusuf dengan judul proyek perubahan ‘Metro Somba Opu’ dan posisi ketiga ditempati Kabag Umum Gowa, Andi Tenriwati Tahri dengan judul proyek perubahan ‘Sidak Randis’.
Nurlyah Djamir mengatakan bahwa proyek perubahan Sistem Pemupukan 3T yang diangkat dalam inovasi perubahan pada diklat kepemimpinan adminstrator yang diikuti karena melihat produktivitas padi di Kabupaten Gowa masih dapat ditingkatkan.
“Saat ini produksi padi di Gowa berkisar 6 ton perhektar, namun setelah melakukan wawancara kebeberapa petani jumlah 6 ton ini mampu kita tingkatkan asal pengelolaannya dilakukan secara tepat,” katanya.
Dalam meningkatkan produktifitas padi dapat dilakukan dengan dua cara yakni Ekstensifikasi atau perluasan lahan dan Intensifikasi atau pemberian pupuk berimbang. Namun untuk ekstensifikasi tidak mungkin lagi dapat dilakukan. Salah satu upaya yang dapat kita lakukan saat ini yakni intensifikasi atau pemberian pupuk yang berimbang.
“Saya ingin para petani tidak hanya menggunakan pupuk satu jenis atau majemuk tetapi dia juga harus mengetahui bahwa nutrisi padi juga membutuhkan fosfor dan kalium dalam untuk meningkatkan bulir bulir padi, sehingga jika ini dapat berjalan baik dikalangan petani maka produktifitas padi dapat meningkat,” jelas Nurlyah.
Selanjutnya, Indra Wahyudi menjelaskan, proyek perubahan ‘Metro Somba Opu’ disusun untuk mengubah midset/pola pikir orang Somba Opu untuk mewujudkan peran serta dan partisipasi masyarakat dalam membangun Kecamatan Somba Opu sebagai Kecamatan terdepan yang merupakan ibukota dari Kabupaten Gowa, khususnya dalam menciptakan lingkungan yang bersih melalui Ayo Gowa Bersih.
” Program ini kita peruntukkan bagi masyarakat, karena pola pikir masyarakat dan gaya hidupnya yang apatis terhadap lingkungan, dan mereka menganggap itu semua urusannya pemerintah, sehingga kami berkomitmen melalui program ini kita ajak masyarakat mengubah pola pikirnya terutama dalam mencintai lingkungan kita,” ujarnya.
Salah satu cara yang dilakukan dalam mengubah pola pikir tersebut melalui dialog hati yang rutin dilakukannya hampir setiap hari dalam dua bulan terakhir ini.
“Dialog Hati ini maksudnya kami turun langsung ke masyarakat dan berbicara dari hati ke hati untuk mendengarkan keluh kesah masyarakat, karena yakin dan percaya jika pola pikirnya yang diubah dan mengetahui apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh masyarakat maka lingkungan dan keadaan yang kita inginkan tercapai dengan sendirinya karena adanya kesadaran dari masyarakat,” jelasnya.
Sementara, Andi Tenriwati Tahri menjelaskan bahwa proyek perubahan Sidak Randis atau sistem informasi pengendalian pajak kendaraan Dinas sebagai upaya untuk memberikan kemudahan bagi pengguna kendaraan dinas yang diminta untuk membayar pajak sebelum tiba tempo.
“Proyek ini dianggap perlu untuk menghindari pembayaran penundaan atau pembayaran pajak kendaraan dinas, walaupun diketahui pembiayaan pajak ada dikami, namun tidak dapat dipungkiri salah satu penyebab karena lupa pajak sudah jatuh tempo dan tidak ada laporan dari pengguna randis, alhasil dana yang sudah sesuai tidak sesuai dengan yang ada karena penunggakan,”
Dirinya berharap dengan diterapkapnya aplikasi Sidak randis ini akan menghindari pembayaran penundaan atau pembayaran pajak kendaraan dinas. Selain itu, dalam perencanaan penganggaran arus kas pembayaran, serta perencanaan pengeluaran lebih banyak lagi. (rls)