INIPASTI.COM, MAKASSAR – Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2017 Sulawesi Selatan (Sulsel) secara resmi telah diserahkan ke setiap pemerintah Kabupaten/Kota dan instansi vertikal telah diserahkan secara resmi, dimana total anggaran yang dicapai Rp47,33 triliun.
Dibandingkan, pada tahun 2016 nilainya mencapai Rp49,70 triliun.
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Sulsel Alfliker Siringoringo menjelaskan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan anggaran ini mengalami penurunan.
“Keadaan ekonomi global yang tidak terlalu baik, target pendapatan yang tidak tercapai, dimana ekspor saat ini juga sedang menurun karena pengaruh dari ekonomi di Tiongkok, kemudian kuantitas harga komoditi yang tidak stabil,” kata Alfliker saat press conference, di Ruang Pola, Kamis (15/12/2016).
Ia menambahkan, apalagi pendapatan ini mayoritas dari ekspor, padahal pelemahan ekonomi global akan melemahkan impor negara tujuan ekspor. Selain itu serapan anggaran yang minim disebutnya juga berpengaruh pada menurunnya DIPA.
“Saya minta agar satuan kerja dapat mengupayakan lelang pada akhir tahun, sehingga kontrak pengerjaan dapat ditandatangani pada awal tahun anggaran,” ujar Alfliker.
Hal senada diungkapkan, Kepala Bapedda Sulsel, Jufri Rahman, menyebutkan penurunan anggaran bukan hanya terjadi di Sulsel tapi seluruh Indonesia, pihaknya juga tidak bisa berbuat apa-apa karena ini dari pemerintah pusat.
“Kondisinya ini memang seperti itu, keuangan negara sedang tidak bagus sehingga anggarannya turun,” ungkap Jufri.
Dari data yang diperoleh, untuk DIPA Sulsel mencapai Rp29,66 triliun dibagi ke Kabupaten/kota, Bone berada di peringkat pertama dengan Rp1,863 triliun,dan terendah Parepare Rp644 miliar.
Berikut Rincian Dana Transfer Sulsel:
*Provinsi Sulsel Rp5,204 triliun
*Bantaeng Rp768,891 miliar
*Barru Rp734,144 miliar
*Bone Rp1,863 triliun
*Bulukumba Rp1,163 triliun
*Enrekang Rp832,385 miliar
*Gowa Rp1,305 triliun
*Jeneponto Rp957,396 miliar
*Luwu Rp1,091 triliun
*Luwu Utara Rp1,041 triliun
*Maros Rp1,018 triliun
*Pangkep Rp1,085 triliun
*Palopo Rp690,193 miliar
*Luwu Timur Rp940,628 miliar
*Pinrang Rp992,145 miliar
*Sinjai Rp936,893 miliar
*Selayar Rp777,021 miliar
*Sidrap Rp1,025 triliun
*Soppeng Rp984,603 miliar
*Takalar Rp872,181 miliar
*Tana Toraja Rp863,523 miliar
*Wajo Rp1,234 triliun
*Parepare Rp644,983 miliar
*Makassar Rp1,845 triliun
*Toraja Utara Rp795,041 miliar