INIPASTI.COM – Mendekati masuknya bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, Kementerian Pertanian mengamankan pasokan melalui petani champion cabai. Salah satunya berada di Kabupaten Sumedang dengan luasan lahan cabai hingga 1.600 hektar
Sebagai salah satu bahan pokok, cabai sangat erat kaitannya dengan masyarakat Indonesia. Berbagai macam masakan hingga olahan pangan menggunakan cabai sebagai salah satu bahannya. Hal ini menjadikan konsumsi dan permintaan akan cabai sangat tinggi, dan tak dipungkiri saat memasuki bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri maka permintaan akan komoditas ini akan semakin melonjak.
Meningkatnya permintaan apabila tidak diimbangi dengan pasokan yang cukup akan membuat harga melambung. Direktorat Jenderal Hortikultura sebagai instansi yang bertanggung jawab dalam hal produksi cabai akan selalu memantau kesiapan produksi dan menjaga agar tetap tersedia untuk kebutuhan masyarakat ujar Prihasto setyanto Direktur Jenderal Hortikultura.
Kabupaten Sumedang yang berada di Propinsi Jawa Barat adalah salah satu kawasan sentra cabai yang memasok kebutuhan cabai khususnya untuk Jabodetabek. Untuk memastikan pasokan cabai khususnya Direktorat Jenderal Hortikultura melakukan monitoring kesiapan pasokan cabai.
Dari data yang didapatkan dari Dinas Pertanian Kabupaten Sumedang bahwa di Kabupaten Sumedang ada 5 kecamatan yang dikembangkan sebagai sentra cabai. Kelima kecamatan tersebut adalah kecamatan Pamulihan, Tanjung Sari, Suka Sari, Rancakalong dan Cimanggung. Saat ini luas pertanaman cabe dimasing-masing kecamatan tersebut adalah Pamulihan (400 ha), Tanjung sari (400 ha), Suka Sari (300 ha), Rancakalong (300 ha) dan Cimanggung (200 ha) total luas pertanaman cabai di Kabupaten Sumedang saat ini sekitar 1.600 ha.
Usia pertanaman cabai saat ini beragam, namun sebagian besar sudah mulai memasuki umur panen. Diperkirakan panen raya akan terjadi diawal Ramadhan dan diramalkakn puncak panen raya akan dilakukan bulan april dimana bulan jatuhnya hari raya idul fitri ujar pak Aseng seorang petani champion yang berdomisili di Sumedang. Beliau berkomitmen kepada Direktorat Jenderal Hortikultura akan memasok panenan cabai ke kawasan Jabodetabek terutama di Ramadhan dan idul fitri nanti.
Saat ini cabai yang dipertanaman adalah cabai rawit dan cabai keriting. Harga saat ini sedikit naik namun masih dalam kisaran harga yang wajar. Harga cabai rawit saat ini ditingkat petani sekitar Rp.48.000 ā Rp. 50.000/kg, sedangkan dipasar sekitar Rp. 55.000 ā Rp. 60.000/kg sementara cabai keriting harga ditingkat petani sekitar Rp. 25.000 ā Rp. 30.000/kg dan di tingkat pasar sekitar Rp. 35.000 ā Rp. 40.000/kg. Menurut pak aseng diperkirakan harga tidak akan naik secara signifikan bahkan dapat stabil mengingat pasokan yang cukup.
āKita terus melakukan monitoring dan pembinaan kepada sentra-sentra cabai terutama mendekati hari besar keagamaan dimana kebutuhan cabai selalu meningkat. Terus kita upayakan agar di momen seperti ini harga cabai tidak semakin pedas.ā Ucap Koordinator pengawasan mutu benih, Lince Sipayung staf Direktorat Jenderal Hortikultura dalam kunjungan monitoring sentra cabai di Kabupaten Sumedang kali ini.
Untuk semakin menjaga ketahanan komoditas cabai, Menurut Pak Hendri Kepala seksi sayuran Dinas Pertanian Kabupaten Sumedang saat ini selain kelima kecamatan tersebut diupayakan pengembangan kawasan pertanaman cabai ke kecamatan lainnya seperti kecamatan wadoh dan buah dua.
Petani petani cabai di Sumedang dan Dinas Pertanian berkomitmen dan menyatakan siap menyediakan cabai untuk kebutuhan Ramadhan dan idul fitri tahun 2023.
Kontributor:
Lince Sipayung
Wahyu Ferdiansyah Hermawan Sugianto