INIPASTI.COM, MEKKAH – Operasional bus shalawat yang mengangkut jemaah calon haji (JCH) dari hotel tempat bermukim selama di Mekkah dihentikan. Penghentian operasional bus itu disebabkan karena beberapa ruas jalan yang ditutup. Akibatnya, banyak JCH memilih berjalan kaki sejauh 1,5 km menuju ke Masjidil Haram, demi untuk melaksanakan shalat di depan Kabbah. Bahkan mereka rela berjalan kaki pada dini hari untuk melaksanakan shalat subuh.
Suasana itu digambarkan oleh Amrullah Bakri, salah seorang JCH asal Maros yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 24. Ia yang juga ikut dalam rombongan JCH yang berjalan kaki menuju Masjidil Haram itu mengatakan bahwa JCH yang berjalan kaki ini adalah jemaah yang bermukim di sektor I, II dan III.
“JCH yang bermukim di sektor I, II, dan III mulai subuh ini berjalan kaki kurang lebih 1,5 km dari lokasi pemukiman menuju Masjidil Haram,” jelas Amrullah.
Menurut Amrullah, para jemaah ini rela berjalan kaki untuk merasakan apa yang dirasakan oleh Rasulullah berabad-abad lalu yang bernapaktilas menuju Masjidil Haram. “Itulah yang menjadi motivasi mereka,” jelas Amrullah.
Selain itu, katanya, JCH ingin mendapatkan pahala yang besar serta memanfaatkan kesempatan mereka ini yang hanya satu kali setahun bahkan mungkin satu kali seumur hidup untuk berdoa di tempat yang mustajab. “Mereka pergi shalat di Baitullah karena mengharap pahala banyak, dan ada beberapa wilayah/tempat di Masjidil Haram yang makbul untuk berdoa, seperti Multazam, Hijir Ismail, Hajar Aswad, Rukun Yamani dan beberapa tempat lainnya,” tutup Amrullah.