INIPASTI.COM, Makassar – Menutup akhir tahun 2021, Kementrian Pertanian akan melaksanakan pelepasan ekspor serentak dengan tajuk Gebyar Ekspor 2021. Rencananya, acara ini akan digelar pada Kamis (30/12) dengan mengambil tempat di Pelabuhan Laut Soekarno Hatta Makassar. Selain secara hybrid, pelepasan ekspor juga dilakukan secara daring di 33 pintu ekspor di seluruh Indonesia, dengan mengambil tema sinergi kerja dan legitimasi antara Kementrian Pertanian dengan Kepolisian Republik Indonesia, semangat dan akselerasi ekspor Gratieks dalam mengekspose komoditas pertanian unggulan ekspor.
Bertindak sebagai tuan rumah, Karantina Pertanian Makassar melakukan audiensi dengan Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman. Dalam Audiensi ini, Kepala Karantina Pertanian Makassar, Lutfie Natsir datang dengan didampingi oleh Ketua Pelaksana Gebyar Ekspor Sandra Diah Widhiyana beserta dengan pejabat lingkup Karantina Pertanian Makassar. Dalam pertemuan ini dibahas mengenai teknis penyelenggaraan acara yang rencananya akan dihadiri oleh Menteri Pertanian serta Kepala Kepolisian Republik Indonesia.
Senada dengan tema acara, gebyar ekspor ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi kerja dan legitimasi Kementan – Polri dalam mengakselerasi ekspor, mengekspose komoditas pertanian unggulan ekspor khususnya di Sulses serta meningkatkan semangat dan partisipasi gratieks bagi pemerintah daerah, pelaku usaha atau swasta dan masyarakat.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman sendiri menyambut baik acara yang akan digelar. Dalam pertemuannya orang nomor satu di Sulsel ini memberikan dukungan Kepada Karantina Pertanian Makassar untuk pelaksanaan Gebyar Ekspor 2021
“Sebagai tuan rumah tentu penting bagi kita untuk berkoordinasi dengan Gubernur, karena acara ini bertujuan untuk peningkatan ekspor komoditas pertanian di Sulawesi Selatan”, tutur Lutfie dalam wawancaranya dengan media
Rencananya Karantina Pertanian Makassar sendiri akan melepas beberapa komoditas pertanian du Sulawesi Selatan, antara lain kacang mede, kopi instan, cengkeh, kopi biji, minyak kulit mete dan ampas sawit dengan total nilai sebesar 32,303 milyar Rupiah.