JAKARTA — Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas untuk membahas rencana pemindahan ibu kota pada Senin (29/1). Menurut dia, wacana tersebut memang kerap muncul, bahkan sejak era Soekarno.
“Sampai di setiap era presiden, pasti muncul gagasan itu (pemindahan ibu kota). Tapi wacana ini timbul tenggelam karena tidak pernah diputuskan dan dijalankan secara terencana dan matang,” kata Jokowi.
Dia menilai, untuk membangun sebuah negara maju, perlu mempertimbangan posisi DKI Jakarta yang memikul dua beban sekaligus, yakni sebagai pusat pemerintahan dan bisnis. Namun sejumlah negara mengantisipasi perkembangan negaranya di masa mendatang dengan memindahkan pusat pemerintahan.
Hal itu telah dilakukan Malaysia, Korea Selatan, Brasil, Kazakhstan. Oleh sebab itu, rencana pemindahan ibu kota harus memperhatikan kepentingan jangka panjang. “Kita ingin kita berpikir visioner untuk kemajuan negara ini,” ujar Jokowi.
Untuk memindahkan ibu kota, Jokowi menilai perlu persiapan matang, mencakup pemilihan lokasi, kesiapan infrastruktur, serta memperhatikan aspek geopolitik dan geostrategis. “Tapi saya meyakini kalau dari awal disiapkan dengan baik, maka gagasan besar ini akan bisa kita wujudkan,” ucapnya. (MDS01)