INIPASTI.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widowo meresmikan Palapa Ring, Senin (14/10). Palapa Ring adalah suatu proyek pembangunan jaringan serat optik nasional yang akan menjangkau sebanyak 34 provinsi, 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer, dan kabel di daratan adalah sejauh 21.807 kilometer.
Untuk itu, Jokowi mengingatkan
terkait dengan konektivitas digital yang ada ini harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan dan kemajuan bangsa, untuk penguatan persatuan dan persaudaraan, dan untuk memperbaiki pendidikan.
“Dan untuk memperkuat perdagangan kita, menghubungkan produk-produk UMKM ke jaringan pasar nasional, bahkan global,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan Pengoperasian Palapa Ring, di Istana Negara, seperti dilansir dari setkab.go.id
Namun, Jokowi menegaskan perkembangan teknologi digital dan konektivitas saat ini yang semakin cepat jangan disalahgunakan. “Ujaran kebencian ndak, ndak boleh dipakai untuk ini. Ini bukan untuk hal-hal yang itu. Untuk fitnah ndak, untuk hoaks ndak, untuk fake news ndak, ini yang harus dicegah,” tegas Orang nomor satu di Indonesia ini.
Ia pun meminta ketika bermedia sosial saling menjelekkan, saling mencela harus dihentikan. Termasuk, lanjut Presiden, mencegah kejahatan cyber dan kejahatan-kejahatan lainnya agar tidak semakin berkembang di negara Indonesia.
Selain itu, menurut Presiden Jokowi, kehadiran Palapa Ring juga diharapkan mampu menghadirkan rasa adil bagi seluruh warga negara Indonesia. “Setiap manusia Indonesia, dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote, memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses kemajuan teknologi ini dan terkonektivitas dengan sangat cepat,” ujarnya.
Seperti Palapa Ring Barat dan Palapa Ring Tengah yang sudah mendahului dirasakan manfaatnya oleh rakyat, termasuk juga Palapa Ring Timur, agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua, di Maluku, dan di NTT.
“Pemerintah telah menyediakan backbone jaringan serat optik untuk konektivitas internet berkecepatan tinggi ini,” ungkap Presiden Jokowi.
(Iin Nurfahraeni)