JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kepolisian Republik Indonesia mengusut tuntas kasus mafia bola yang telah menyeret petinggi PSSI.
“Itu sudah menjadi kewenangan Polri untuk menyelesaikan ini. Jadi kalau saya, ya, selesaikan sampai tuntas (kasus mafia bola) agar sepakbola kita benar-benar bersih,” ujar Jokowi saat mengunjungi Gelanggang Remaja Pasar Minggu di Jakarta Selatan, Jumat (22/2).
Menurut dia, penuntasan kasus mafia bola, termasuk pengaturan skor, akan berdampak signifikan dalam kompetisi domestik Tanah Air. Dalam hal ini, tim atau klub yang juara memang betul-betul layak mengangkat trofi.
“Jangan sampai kita telanjur juara, tapi ternyata banyak pengaturan skor. Itu yang saya kira dituntaskanlah sampai rampung,” kata Jokowi.
Ia mengungkapkan pemerintah tidak akan mengintervensi penanganan kasus mafia bola jika telah memasuki ranah PSSI. “Perkara nanti PSSI mau kongres, ya itu AD/ART silakan, sesuai statua FIFA,” ucapnya.
Polri diketahui telah membentuk Satgas Anti-Mafia Bola pada 21 Desember 2018. Sejak pembentukannya hingga saat ini, Satgas telah menetapkan 15 tersangka kasus pengaturan skor atau match fixing.
Tiga tersangka di antaranya merupakan petinggi PSSI, yakni Pelaksana Tugas Ketum PSSI Joko Driyono, Komisi Eksekutif PSSI Johar Lin Eng, dan Komisi Disiplin PSSI Dwi Irianto.
Sementara tersangka lainnya meliputi pemilik klub, wasit, dan komisi wasit. (MDS01)